SuaraBanyuurip.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN-TK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) Kelompok 2 melaksanakan kegiatan revitalisasi kawasan wisata Lembah Cinta di Desa Gajah, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kawasan ini menjadi salah satu lokasi ikonik yang menyimpan perpaduan nilai sejarah, mitos lokal, serta semangat perjuangan dalam balutan nuansa alam pedesaan yang tenang dan asri.
Berawal dari sebuah kedai kopi kecil tanpa nama, kawasan ini dulunya dikenal sebagai “Kedai Kopi 45” dan “Kedai Mampiro”. Seiring waktu, tempat ini mengusung nama Lembah Cinta, sebagai simbol transformasi dari masa kelam menuju harapan dan kasih sayang.
Berlokasi dekat Gunung Pegat, kawasan tersebut juga dikenal dengan mitos dan cerita turun-temurun. Gunung Pegat memiliki keunikan sejarah dan kepercayaan masyarakat lokal, seperti ritual membuang ayam sepasang oleh pasangan pengantin yang melintasinya untuk menghindari perceraian. Tradisi tersebut hingga kini masih dilestarikan, mencerminkan kuatnya nilai budaya dan spiritualitas masyarakat sekitar.

Melalui program KKN, mahasiswa Unigoro Kelompok 2 menginisiasi beragam kegiatan revitalisasi, seperti pengecatan ulang fasilitas, pembersihan lingkungan, penataan area duduk, penambahan item, serta pemasangan papan informasi wisata. Selain itu, promosi digital juga digencarkan melalui media sosial untuk menjangkau generasi muda dan wisatawan yang lebih luas.
“Kami melihat Lembah Cinta bukan sekadar kedai kopi, melainkan simbol perjuangan masyarakat yang patut untuk terus dikembangkan. Kami berharap kawasan ini menjadi titik tumbuh wisata kreatif berbasis komunitas di Bojonegoro,” ujar Ketua KKN-TK 02 Unigoro, Aditya Pratono.
Dibangun sejak tahun 2014 dengan semangat kemandirian dan kesederhanaan, Lembah Cinta kini hadir sebagai destinasi semi-wisata geosite. Tempat ini menyuguhkan kopi lokal, aneka camilan tradisional, serta suasana tenang yang sangat cocok untuk melepas penat dari hiruk-pikuk perkotaan.
Dengan sentuhan revitalisasi yang dilakukan mahasiswa KKN-TK Unigoro, kawasan ini diharapkan mampu menjadi wajah baru wisata Baureno, memadukan kekuatan alam, nilai lokal, dan cerita rakyat menjadi daya tarik yang otentik dan inspiratif.(red)