Perubahan Cuaca, 126 Ekor Ayam Program Gayatri Bojonegoro Mati

Program Gayatri
Sebanyak 126 ekor ayam program Gayatri Bojonegoro mati karena adanya perubahan cuaca.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, telah merealisasikan bantuan paket program Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (Gayatri) sebanyak 400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

Namun program tersebut masih banyak mengalami kendala. Diantaranya, mulai dari ayam sakit karena mengalami gangguan kesehatan hingga mati.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, Drh Lutfi Nurrahman mengatakan, hingga kini, dari hasil monitoring dan evaluasi (Monev) per September kemarin, tercatat 126 ekor ayam petelur mati karena perubahan cuaca, atau 0,6 persen dari 400 KPM atau sekitar 21.600 ekor.

“Secara analisa usaha dalam kajian teknis untuk kematian ayam sekitar 2 persen,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (7/10/2025).

‎Dia menyampaikan, dari 54 ekor ayam yang diterima KPM, rata-rata satu sampai dua ekor yang mati. Paling banyak di Desa Klino 28 ekor, dan Desa/Kecamatan Sekar 24 ekor.

‎Petugas Disnakkan telah melakukan pendampingan, misalnya memberi informasi terkait kondisi kandang ayam. Yakni jangan terlalu panas atau sebaliknya karena itu membuat ayam stres.

‎Selain petugas lapangan memberikan pendampingan, KPM juga diberikan vaksin hingga obat-obatan agar ayam tidak gampang terpapar penyakit.

‎”Kami sudah melakukan sejumlah pencegahan, diantaranya pendampingan, pemberian vaksin hingga obat-obatan untuk program Gayatri,” ujarnya.

Program Gayatri yang ditangani Disnakkan ini tersebar di 5 kecamatan 10 desa. Meliputi Kecamatan Ngambon; Desa Bondol dan Sengon, Kecamatan Sekar yakni Desa Sekar dan Klino, Kecamatan Gondang; Desa Gondang dan Senganten, Kecamatan Tambakrejo; Desa Kancangan dan Turi, kemudian Kecamatan Bubulan; Desa Cancung, dan Sumberbendo.‎

“Masing-masing kecamatan terdapat dua desa,” ungkapnya.

Dia menambahkan, penerima Gayatri juga akan ditambah di P-APBD 2025 sebanyak 5.000 KPM. Namun saat ini masih dalam proses verifikasi dan pengajuan SK.

“Masih proses verifikasi dan pengajuan SK,” jelasnya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait