Pemkab Bojonegoro Gelontor Rp 140 Miliar untuk Program Gayatri

Program Gayatri
NIKMATI HASIL: Sri Utama, KPM Gayatri Dusun Gayam, Desa Klino, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, sedang memanen telur dari kandang batrai di emperan rumahnya.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur menggelontorkan anggaran sebesar Rp 140,9 miliar untuk merealisasikan program gerakan ayam petelur mandiri (Gayatri). Anggaran ratusan miliar untuk pengentasan kemiskinan tersebut, bersumber dari APBD dan APBDes tahun 2025.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro, Fajar Dwi Nurrizki mengatakan, program gayatri merupakan program prioritas Pemkab Bojonegoro untuk pengentasan kemiskinan.

“Dalam APBD induk dianggarkan sekitar Rp 8,9 miliar untuk 400 KPM yang tersebar di 10 desa 5 kecamatan,” katanya, Kamis (16/10/2025).

Dia menjelaskan, 400 KPM di 10 desa tersebut merupakan pilot project program Gayatri. Output program ini telah dievaluasi dan dinilai cukup berhasil, sehingga dilakukan penambahan program dan penganggaran di P-APBD 2025 sebanyak 5.000 KPM dengan anggaran Rp 86,7 miliar.

“Sehingga apabila ditotal APBD induk dengan P-APBD 2025 anggaran program Gayatri sekitar Rp 95,7 miliar,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bojonegoro, Machmuddin mengatakan, program Gayatri dari anggaran APBDes 2025 sebesar Rp 45,2 miliar. Dari anggaran itu sudah terealisasi sebesar Rp 14,2 miliar.

“Sedangkan dari 419 desa yang telah terealisasi sebanyak 145 desa. Sisanya 274 belum menjalankan program Gayatri, dan tiga desa belum melaporkan di DPMD sehingga belum tercatat,” katanya.

Dia menjelaskan, produksi telur saat ini sudah mencapai 65.351 butir di 741 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di 22 kecamatan. Telur tersebut dihasilkan dari 40.154 ekor ayam yang sudah diserahkan di KPM, dari target sebanyak 140.939 ekor ayam.

Penyaluran bantuan paket ayam belum mencapai 50 persen, karena masih menunggu stok ayam petelur. Sehingga menjadi penyebab sebagian desa belum menjalankan program Gayatri.

“Kendalanya adalah ketersediaan ayam, sehingga 2.631 KPM sebagian belum menjalankan Gayatri. Bojonegoro sendiri mengambil ayam dari Kabupaten Magetan, Kediri hingga Malang,” jelasnya.

Untuk diketahui dari total anggaran untuk program Gayatri dari Disnakkan Bojonegoro Rp 95,7 miliar bersumber dari APBD, kemudian DPMD Bojonegoro sekitar Rp 45,2 miliar dari dana APBDes tercatat sekitar Rp 140 miliar.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait