Carikan Solusi Antrean Solar, Pemkab Bojonegoro Koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga

Pembelian BBM
SPBU di Jalan Veteran Bojonegoro Kota saat dipadati kendaraan yang sedang antre pembelian BBM.(arifin jauhari)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Terhitung hampir 10 hari terakhir, terjadi antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan Pertamina Dex di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

‎Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berupaya mencari jalan keluar atas persoalan antrean Solar yang menjadi keluhan warga di daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas) ini. Yaitu, berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga terkait stok berbanding kebutuhan solar bagi masyarakat.

‎Dari hasil koordinasi diketahui, bahwa stok BBM Solar dipastikan tercukupi, mengingat ketersediaan stok BBM Solar secara nasional masih dapat memenuhi permintaan masyarakat. Namun, terdapat perubahan dalam mekanisme distribusi.

‎Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Kadisdagkop-UM) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari mengaku, telah berkoordinasi secara intensif dengan beberapa SPBU untuk memastikan ketersediaan dan distribusi BBM berjalan lancar.

‎Dari koordinasi itu diperoleh informasi, bahwa SPBU selama ini memperoleh kuota pengiriman yang telah ditetapkan oleh Pertamina. Saat SPBU mengajukan permintaan tambahan kuota ke Pertamina, hal itu sebelumnya masih dapat dipenuhi karena secara nasional stok BBM dinilai cukup.

‎Meski begitu, sejak 21 Oktober 2025, mekanisme pengiriman BBM berubah. Pengiriman sejak waktu itu sampai sekarang hanya dilakukan sesuai kuota plotting dari Pertamina, tanpa dapat dilakukan penambahan kuota sebagaimana sebelumnya.

‎Selain itu, untuk BBM jenis Pertamina Dex, tidak terdapat sistem kuota seperti halnya Biosolar B40. Namun berdasarkan informasi yang diterima, stok Pertamina Dex di Terminal BBM Tuban saat ini kosong, sehingga berpengaruh terhadap pasokan ke SPBU di wilayah Bojonegoro.

‎“Pemkab Bojonegoro juga telah melakukan koordinasi dengan pihak PT Patra Niaga selaku badan usaha penyalur BBM Pertamina, guna mencari solusi terbaik atas kondisi ini,” imbuhnya.

‎Dikonfrimasi terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, membenarkan Pemkab Bojonegoro telah berkoordinasi dengan pihaknya. Untuk koordinasi lanjutan sedang direncanakan.

‎”Besok juga rencananya tim kami bertemu Pemkab Bojonegoro, untuk koordinasi lanjutan terkait kuota BBM,” kata Ahad Rahedi kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (8/11/2025).

‎Sebelumnya, Ahad Rahedi, telah memberikan keterangan resmi, bahwa sebagai bagian dari penugasan pemerintah untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi, Pertamina Patra Niaga terus menjalankan komitmennya dalam penyediaan BBM subsidi sesuai kuota dan titik layanan jual yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini BPH Migas.

‎Hal itu berkaitan informasi perihal kondisi masyarakat Kabupaten Tuban dan Bojonegoro kesulitan memperoleh BBM subsidi (Biosolar) yang berimbas pada aktivitas ekonomi masyarakat.

‎Atas kejadian ini, Ahad menjelaskan, bahwa pada praktiknya penyaluran sudah sesuai dengan kuota dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Stok Biosolar di SPBU wilayah Tuban dan Bojonegoro dikatakan ada dan tersedia.

‎”Jika ada yang kosong statusnya sedang dalam pengiriman, karena kami memantau secara digital stok produk di masing-masing SPBU,” jelas Ahad.

‎Pengiriman BBM ke masing-masing SPBU dilaksanakan menyesuaikan kuota yang telah ditetapkan. Jumlah yang boleh disalurkan melalui Pertamina ke masyarakat sesuai dengan penugasan dari pemerintah. Per Triwulan Tiga sendiri, untuk Kabupaten Bojonegoro sudah terealisasi Biosolar sebanyak 46 ribu KL atau 79 persen dari kuota tahun 2025, sedangkan untuk Kabupaten Tuban sebanyak 72 ribu KL atau 74 persen dari kuota tahun 2025.

‎Prioritas pengisian juga telah diperketat ke konsumen kendaraan dan meminimalisir pengisian ke konsumen non kendaraan sebagai mitigasi adanya pengepul. Dengan adanya suplai dan mitigasi ini diharapkan dapat lebih mempercepat proses distribusi dan keadaan semakin membaik menuju distribusi normal.

‎”Pertamina Patra Niaga pastikan stok BBM bersubsidi di Jawa Timur khususnya Biosolar di Tuban dan Bojonegoro cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tandas Ahad.(fin)

Pos terkait