SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Menjelang tutup tahun 2025, APBD Bojonegoro, Jawa Timur, sebesar Rp 7,8 triliun baru terserap Rp 4,27 triliun atau 54,79 persen. Realisasi anggaran tersebut belum mencapai target, karena disebabkan banyaknya proyek fisik yang masih berjalan.
Kepala Bidang (Kabid) Akuntansi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bojonegoro, Anie Susanti Hartoyo mengatakan, serapan APBD 2025 jelang tutup tahun mencapai 54,79 persen, yakni dari pagu Rp 7,8 triliun terserap Rp 4,27 triliun per 1 Desember ini.
“Serapan anggaran masih terus berjalan hingga akhir Desember nanti,” katanya, Rabu (3/12/2025).
Anie mengatakan, serapan 54,79 persen jelang tutup tahun karena proyek fisik masih berjalan. Misalnya pembangunan trotoar dan drainase di wilayah perkotaan Bojonegoro masih belum rampung.
“Tentu organisasi perangkat daerah atau OPD harus menggenjot atau melakukan percepatan pembangunan agar serapan maksimal,” jelasnya.
Anie mengungkapkan belum semua sektor belanja mencapai 50 persen jelang akhir tahun 2025 ini. Kecuali belanja pegawai mencapai 70,42 persen atau terserap Rp 1,5 triliun dari total pagu Rp 2,2 triliun dan belanja barang dan jasa terserap Rp 1 triliun dari pagu anggaran Rp 1,6 triliun atau 62,09persen.
Sedangkan sektor lainnya masih di bawah 50 persen. Misalnya belanja hibah terserap Rp 141miliar dari pagu Rp 326 miliar. Untuk belanja bantuan sosial terserap sekitar Rp 74 miliar dari total pagu anggaran Rp 170 miliar.
“Diharapkan hingga akhir tahun serapan bisa mencapai target 80 persen,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri menyampaikan, serapan masih 54,79 persen tentu itu tidak liner dengan target pemkab yang memasang angka serapan di atas 80 persen.
“Kepala daerah harus mengevaluasi kinerja setiap OPD di bulan Desember ini. Itu untuk mengetahui kendala dan masalahnya,” terangnya.(jk)






