Pertamina Mulai Garap Sumur Gas Tiung Biru

SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

Potensi minyak dan gas (Migas) di perut bumi Bojonegoro kian menggembirakan. Setelah sumur Migas di wilayah Blok Cepu dan Blok Tuban, kini sumur gas Tiung Biru mulai muncul untuk segera dimuntahkan potensinya.

Pihak Pertamina EP telah disetujui pemerintah untuk mengelola sumur gas potensial tersebut. Lokasinya di wilayah tepian hutan jati di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo. Ada dua sumur minyak yang berhasil ditemukan Pertamina EP Cepu. Yakni, sumur Migas Tiung Biru (TBR)-A dan Tiung Biru (TBR)-B.

Sementara, dari kedua sumur itu, baru satu sumur minyak yang berhasil dieksplorasi Pertamina. Yakni sumur minyak TBR-A yang dilakukan pengeboran pada beberapa tahun yang silam. Sedangkan untuk sumur minyak TBR-B, Pertamina akan memulai eksplorasinya pada Tahun 2011 ini.

Hal itu dapat dilihat dengan berbagai kesiapan yang sudah dilakukan Pertamina. Mulai dari sosialisasi, pengurusan ijin lahan dan jalan yang nantinya akan dilalui oleh mobil pengangkut alat berat.

M. Yantoro, Kepala Desa Kalisumber, ketika dikonfirmasi Suara Banyuurip menyatakan, membenarkan adanya sumur minyak yang dikelola oleh Pertamina EP Cepu tersebut. Dan dari dua sumur itu yang berhasil di eksplorasi Pertamina baru sumur TBR-A. Sedangkan, untuk sumur TBR-B tahun ini dikerjakan Pertamina.

Baca Juga :   Proyek EPC 2 dan 5 Masih Terhambat Perijinan

Pengerjaan itu, lanjut Yantoro, baru sebatas pemerataan lahan yang nantinya bakal dijadikan pengeboran sumur (tapak sumur) tersebut. Sementara, dari lahan yang digunakan untuk pengeboran itu semua masuk wilayah Perhutani.

“Lahan warga tidak ada yang dibebaskan. Karena, semua lahan yang digunakan untuk mengeksplorasi sumur TBR-B itu milik Perum Perhutani resort Padangan,” ujarnya.

Humas PT Pertamina EP wilayah Cepu, Faizin, juga membenarkan apa yang disampaikan Kades Kalisumber tersebut. Karena, sumur minyak TBR-B untuk sementara baru sebatas dikerjakan untuk pemerataan lahan yang bakal dijadikan tempat pengeboran sumur nanti.

Selain itu, untuk jalan yang digunakan mobil-mobil pengangkut alat berat nanti juga masih taraf pemerataan. Hal itu karena masih nunggu MoU dari Perhutani dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang masih dalam proses.

“Lokasi sumur TBR-B sedang dikerjakan. Untuk jalan masuk lokasi menunggu proses akhir MoU dengan Perhutani dan KAI,” sambung Faizin.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Baca Juga :   Pemkab Minta Jatah Pengelolaan Flare Gas Blok Cepu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *