Tetap Ingin Bertani, Uang Hasil Pembebasan Lahan Dibelikan Tanah Lagi..

SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko 

Bagi operotor Blok Cepu, Mobil Cepu Ltd (MCL), lahan merupakan kebutuhan vital. Dan Lahan tersebut nantinya dimanfaatkan untuk membangun sejumlah fasilitas produksi puncak Blok Cepu.

Kebutuhan lahan pada produksi puncak 2013, sesuai ijin yang dikantongi MCL, mencapai 600 hektar. Terdapat pada 6 desa yang lahannya masuk peta pembebasan. Desa–desa itu meliputi Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Berabowan Kecamatan Ngasem. Dan dua desa sisanya adalah desa Ngraho dan Sudu yang masuk wilayah  Kecamatan Kalitidu.

Dari jumlah itu, ada empat desa yang lahannya terus dilakukan pembebasaan. Lahan yang paling diincar itu berada di Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Desa Brabowan.

Namun, bukan soal lahan dan produksi yang menjadi perhatian. Akan tetapi, lebih dari itu musti harus dipikirkan adalah paska lahan mereka yang telah dibebaskan. Sebab, selama ini lahan pertanian merupakan bagian tak terpisahkan bagi kehidupan mereka.

Setidaknya, ada cara bijak yang telah dilakukan warga setelah lahannya dibebaskan. Diantaranya, memanfaatkan dana hasil penjualan tanah untuk membeli tanah kembali. Adapun sisanya dimanfaatkan membangun atau merenovasi rumah serta membeli kebutuhan keluarga.

“Uang hasil pembebesan lahan saya gunakan membeli sawah lagi, karena hanya bertani yang saya bisa,” ungkap Sujud, warga Desa Gayam Kecamatan Ngasem.

Sujud, kepada Suara Banyuurip menyatakan, telah ihklas lahannya dibebaskan. Karena digunakan untuk kepentingan proyek negara. Terlebih banyak sawah dan ladang disekelilingnya telah dibebaskan.

“Mau gimana lagi mas. Karena banyak lahan yang sudah dibebaskan. Kalau sawah saya tidak saya lepas nanti dikira malah menghambat proyek negara,” Katanya.

Dia menjelaskan, tidak merasa rugi atas pembebasan lahan yang telah digarapnya bertahun–tahun itu. Dengan adanya pembebasan lahan malah merasa untung. Itu disebabkan lahan seluas 1.100 M2, uangnya dibelikan sawah kembali memperoleh 2.100 M2. Dan bahkan ada uang sisa yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain.

“Lahan yang dulu cuma mampu panen sekali mas. Dan kini hasil dari penjualan lahan itu saya belikan lagi sawah di Desa Ringgintunggal yang bisa panen tiga kali setahunnya,” ungkapnya.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *