Jelang Masa Jabatannya Berakhir, Bupati Bojonegoro Umbar Janji ke Ketua RT/RW

FOTO ILUSTRASI : Bupati Anna di dampingi suami saat memberikan santunan anak yatim dalam rangkaian safari ramadan di Desa Ringintunggal, Kecamatan Gayam.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Anna Mu’awanah menyampaikan sejumlah janji menjelang selesainya masa jabatannya sebagai Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, yang berakhir pada 24 September 2023. Anna menyampaikan janji tersebut kepada Ketua RT, RW dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari lima desa di Kecamatan Gayam.

“Ini merupakan silaturahmi setelah dua tahun terhenti akibat pandemi,” ujar Anna Mu’awanah mengawali sambutanya dalam pertemuan yang dilaksanakan di salah satu rumah warga Gayam, Sabtu (10/6/2023) kemarin.

Anna menyampaikan bahwa 17 program prioritas telah tuntas. Di antaranya infrastruktur, santunan duka dan rumah tidak layak huni (RTLH). Sedangkan untuk infrastruktur seperti jembatan dan jalan lingkungan dikover melalui Bantuan Keuangan Desa (BKD).

“Saya pastikan tahun 2025 pembangunan semua infrastruktur jalan dan jembatan tuntas,” janjinya.

Anna juga berjanji bahwa pada tahun 2024 insentif Ketua RT dan RW akan ditambah 50 persen dari tahun sebelumnya. Setiap Ketua RT dan RW akan memperoleh insentif 150.000 per bulan dari sebelumnya Rp 100.000 atau meningkat Rp50.000.

“Nanti insentifnya akan ditambah 50 ribu. Pripun masih kurang mboten (Bagaimana masih kurang tidak ? Insentif Ketua RT RW ini tidak boleh melebihi BPBD, perangkat desa tidak boleh melebihi kepala desa. Aturannya memang begitu,” tuturnya.

Anna juga mengungkapkan selama menjabat Bupati Bojonegoro telah memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat mulai tingkat puskes hingga rumah sakit rujukan. Saat ini 90 persen warga Bojonegoro telah terkaver program BPJS Kesehatan dengan anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 220 miliar untuk membayar premi.

“Bagi kita yang keluarganya pernah ada yang sakit, pasti tahu dan merasakan berapa biaya yang dikeluarkan. Namun dengan kebijakan pemerintah ini keluarga tidak perlu mengeluarkan uang lagi. Karena semua sudah ditanggung pemerintah. Ini bentuk proteksi;” terang Ketua DPC PKB Bojonegoro.

Program lainnya yang disampaikan Anna adalah penggalakkan sumber daya air, khususnya di wilayah-wilayah minim sumber mata air. Juga program satu desa 10 sarjana untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan program petani mandiri (PPM) akan dilanjutkan pada 2024 mendatang.

“Untuk program yang terbaru ini, mungkin bapak ibu sudah mendengar slentingan. Bahwa saya sebagai Bupati Bojonegoro baru saja mengeluarkan Perbup, pada tahun 2023 ini, calon pengantin berusia di atas 19 tahun yang ber KTP Bojonegoro akan mendapatkan bantuan 2,5 juta. Kalau calon pengantinya keduanya warga Bojonegoro berarti bisa mendapatkan 5 juta,” ungkap Anna.

“Bantuan ini dalam rangka menakan pernikahan dini dan menurunkan stunting. Juga memberikan modal usaha kepada pasangan calon pengantin usai menikah untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut dihadiri Ketua RT, RW dan BPBD dari lima desa di Kecamatan Gayam meliputi Gayam, Begadon, Brabowan, Ringintunggal dan Katur. Juga Camat Gayam Palupi Hadi Pratih Dewanti, sejumlah kepala desa dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dalam pertemuan ini peserta yang hadir dilarang mengambil foto, video maupun merekam.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *