Kandungan Gas TBR-B Capai 2,75 juta kaki kubik

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko/info publik

Sumur Tiung Biru (TBR) B di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, memiliki kandungan minyak dan gas bumi sebesar 2.546 barel minyak per hari dan 2.75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Kepastian ini diperoleh setelah Pertamina EP melakukan eksplorasi sumur yang berada dekat dengan sumur Gas Jambaran, Blok Cepu, yang dikelola Mobil Cepu Limited (MCL).

“Keberhasilan ini merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal tahun 2012,” kata Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Syamsul menekankan penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan (UKL)-1B pada sumur TBR-2ST dengan interval 2174 – 2179 m dan 2169 – 2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inchi.

Ia menegaskan bahwa melalui keberhasilan ini diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan gas di Indonesia. “Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi migas di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Syamsul, guna mendorong peningkatan produksi minyak, Pertamina EP akan mempercepat pengembangan struktur Tiung Biru melalui program POP (Put on Production) dari sumur TBR-1ST, dengan target produksi 210 BOPD, yang akan dicapai pada Q2/2012, serta mengajukan sumur TBR-2ST untuk dapat diproduksikan dengan skema produksi yang sama melalui POP, dengan target produksi 1000 BOPD.

Kegiatan eksplorasi Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru, kata dia, bertujuan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di struktur Tiung Biru yang akan menjadi landasan dalam proses Unitisasi Tiung Biru-Jambaran antara PT Pertamina EP dan Mobil Cepu Ltd.

“Dari hasil uji lapisan minyak yang berhasil pada Formasi Kujung membuktikan bahwa selain gas, cadangan minyak yang ada juga dapat memberikan hasil yang signifikan,” tegas.

Seperti diketahui, struktur Tiung Biru berada satu kesatuan dengan struktur Jambaran yang dikelola MCL. Karena itulah Pertamina EP melalui Pertamina meminta kepada pemerintah agar dilakukan unitisasi. Apalagi baik Pertamina maupun ExxonMobil, induk semang MCL, sama-sama memiliki saham 45 persen di Blok Cepu dan 10 persen berbentuk PI dikelola BUMD di emapat daearh di dua propinsi. Tujuan unitisasi ini agar percepatan produksi gas dapat cepat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan gas negara (PGN) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLG).

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *