Mendapat Tandingan, Massa FKM Sapu Lidi Wadul ke Pemkab

SuaraBanyuurip.comWinarto

Aksi unjuk rasa menuntut pekerjaan kepada Operator Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) yang dilakukan sekitar seratus warga dari delapan kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Sapu Lidi mendapat tandingan dari puluhan masyarakat Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu.  Akibatnya, ratusan massa FKM Sapu Lidi yang rencananya akan melakukan orasi dipertigaan jalan Dusun Clangap, Desa Sumengko, itu hanya berkumpul sebentar untuk kemudian bertolak ke Pendopo Malwopati.

Dipertigaan Dusun Clangap, massa FKM yang diantaranya berasal dari Kecamatan Malo, Padangan, Purwosari, Ngasem, dan Kalitidu, itu sedikitpun tidak melakukan orasi atau memampangkan poseter maupun spanduk yang berisi tuntutan mereka. Massa hanya duduk-duduk dipinggir jalan utama menuju Lapangan Migas Banyuurip – Jambaran sambil mendapat pengawalan petugas kepolisian. Tak lama kemudian massa langsung membuayarkan diri menuju Pendopo Malwopati dengan menumpang sekitar 8 truk.

Sedangkan puluhan warga yang menolak demontrasi FKM Sapu Lidi mendirikan tenda di dekat Kilang Mini Tri Wahana Universal (TWU). Mereka duduk ditenda dan warung sekitar sambil memasang poster dipinggir jalan yang berisikan “Kami Warga Sumengko Menolak Demo. Kami Ingin Bekerja”.  

Baca Juga :   Proyek EPC-1 Serap 2.904 Naker

“Kita tidak merasa ditandingi. Karena aksi ini murni keinginan warga,” kata Sri Wahyutin Koordinator Lapangan Demontrans FKM Sapu Lidi.

Dalam aksinya, massa FKM Sapu Lidi mengusung berapa tuntutan kepada MCL maupun ExxonMobil.  Yakni meminta agar mematuhi dan melaksanakan Perda No. 23 Tahun 2011 tentang konten local, menyelesaikan urusan tanah warga, meminta jangan adu domba, membohongi, membodohi, dan menjadikan tameng warga masyarakat Bojonegoro, menuntut pekerjaan dan pemberdayaan serta surat perintah kerja (SPK) langsung kepada PT/CV lokal bojonegoro.

Selain itu, MCL maupun pemenang tender proyek EPC bersikap adil, transparan dan jangan ngeblok, penghapusan outsourcing, serta pemberian kompensasi, kesehatan gratis dan sekolah gratis bagi masyarakat sekitar.

Sementara itu, koordinator massa demo tandingan, Mulyono menjelaskan, bahwa demontrasi yang dilakukan FKM Sapu Lidi tidak mewakili masyarakat Desa Sumengko. Semu massa yang didatangkan berasal dari luar ring pemboran migas Banyuurip – Jambaran maupun Kilang Mini.

“Ini untuk menjaga ketenangan desa dan warga. Kita tidak ingin warga Sumengko terprovokasi dan diadu domba masyarakat dari luar,” sambung Mulyono didampingi Kepala Desa Sumengko, Suryono.

Baca Juga :   Sopir DT Tuban Sepakat Ikuti Inspeksi Ulang

Menurut pengakuan Suryono, pemerintah Desa Sumengko juga tak memberikan ijin kepada massa FKM Sapu Lidi untuk melakukan orasi di pertigaan jalan Dusun Clangap.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *