SuaraBanyuurip.com –Samian Sasongko
Warga dari 15 desa Ring 1 Lapangan Minyak Banyuurip, Blok Cepu, yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Kontraktor Lokal Bersatu (AMKLB) akan memblokir jalan menuju sumur migas yang dioperatori Mobil Cepu Limited (MCL), Senin hingga Selasa besok (25-26/06/2012). Bahkan perwakilan aksi sudah melayangkan surat pemberitahuan resmi aksi pemblokiran jalan tersebut kepada Polres Bojonegoro, Sabtu (23/06) kemarin.
Informasi yang dipereloh dilapangan, kabarnya pemblokiran jalan itu akan dilakukan didua titik. Yakni perempatan pasar dan dekat gas oil separation plant (GOSP) Banyuurip, Desa Gayam Kecamatan Ngasem, sekitar pukul 07.00 wib. Jalan ini merupakan akses utama menuju Sumur minyak Banyuurip.
Ada lima tuntutan yang diusung AMKLB dalam aksi ini. Yakni meminta kontraktor MCL, PT. Triptara Engineers & Constructors, pelaksna proyek engineering, procurement and construction (EPC) 1 Banyuurip transparan dalam melakukan lelang, memprioritaskan kontraktor dan mempekerjakan masyarakat lokal, dan memberdayakan kontraktor lokal.
Tuntutan keempat adalah Tripatra dituntut memkasimalkan peran Forum Kontraktor Lokal (FKKL) dalam memberdayakan kontraktor lokal, dan segera mengeluarkan program corporate social responsibility (CSR) untuk memberdayakan masyarakat lokal.
Aksi ini diduga buntut dari dari tidak lolosnya PT. Gayam Asri Manunggal (GAM), kontraktor lokal Ring 1 dalam lelang paket pekerjaan general civil work for utility (Sipil Umum Area Sumur) dan offsite area (Luar Pabrik) di Tripatra.
“Saya sudah dikasih tahu kalau besok ada demo. Ya ikutlah, mas. Kalau kontraktor lokal sini banyak yang dapat proyek tentu warga juga banyak yang bekerja,” kata salah seorang pemuda di warung kopi sekitar GOSP yang meminta identitasnya dirasahasikan.
Rencananya, aksi ini akan diikuti pemuda, wanita dan kontraktor lokal dari 15 desa sekitar sumur migas Banyuurip – Jambaran. Seperti dari Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Brabowan, Bandungrejo, Begadon, Ringintunggal, semuanya masuk Kecamatan Ngasem. Kemudian di Kecamatan Kalitidu diantaranya Desa Katur, Ngraho, Sudu, Sumengko, Talok, dan Cengungklung.
Koordinator Aksi, Sumber Purno membenarkan akan adanya pemblokiran jalan tersebut. Menurut dia, aksi ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat dan kontraktor lokal atas pelaksanaan proyek Blok Cepu. Sebab, baik masyarakat maupun kontraktor lokal belum terlibat dan diberdayakan maksimal oleh MCL maupun kontraktornya.
“Kita tidak mau masyarakat maupun kontraktor lokal hanya menjadi penonton saja dalam proyek ini. Tripatra wajib meberdayakan masyarakat dan kontraktor lokal,” tegas Pak Ed-panggilan Sumber Punomo, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu (24/06).
Aksi ini, tambah Parmani, Koordinator Aksi lainya, akan mengerahkan sekitar lima ribu masa dari 15 desa Sekitar banyuurip. “Kita sudah mengirim surat pemberitahuan resmi kepada Polres kemarin,” tegas Parmani.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Polres Bojonegoro, AKP Subarata belum memberikan tanggapan atas rencana aksi warga Ring 1 Banyuurip yang mengatasnamakan AMKLB. Ketika dikonfirmasi melalui shor masage sent (SMS) untuk memastikan kebenaran surat pemberitahuan tersebut belum ada jawabanya.
Berbeda dengan aksi-aksi sebelumnya, dalam aksi ini juga akan dihelat atraksi reog dan elektun. (suko)