SuaraBanyuurip.com – D Suko
Bojonegoro- Dalam sehari dua peristiwa kebakaran akibat ledakan tabung gas LPG terjadi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (22/5/2013). Insiden tersebut nyaris merenggut nyawa.
Kebakaran pertama terjadi di rumah Santoso, warga RT 1, RW 1 Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro, pada pukul 06.30. Peristiwa itu berawal dari meledaknya tabung gas LPG berukuran 3 kilogram (Kg) didapur rumah korban. Beruntung warga sigap memadam kobaran api di rumah penjual cendol tersebut.
“Alhamdulilahh, api tidak membesar dan menyambar rumah lainnya,” ujar Santoso.
Hanya berselang beberapa jam dari insiden itu, ledakan tabung gas LPG Â juga menyambar dapur milik Putra Raikhan, warga Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro pada pukul 11.00 WIB. Meskipun tidak merenggut korban jiwa, namun beberapa pekerja dirumah pengusaha cattering yang sedang memasak mengalami shock akibat kejadian tersebut.
“Waktu meledak dan terbakar saya didepan jaga toko,” kata Putra Raikhan, (35).
Akibat kebarakan itu, satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK) Bojonegoro diterjunkan cepat dan berhasil memadamkan api sehingga tidak sempat menyebar ke bangunan lainnya.
Dari keterangan salah satu saksi, Sumiati (40), kebakaran tersebut berawal saat 4 orang sedang memasak untuk catering salah satu SMA swasta. Ketika aktifitas selesai, beberapa pekerja masih memasak air dan tiba-tiba salah satu tabung LPG berukuran 12 Kg meledak dan mengeluarkan api.
“Kaget sekali. Kaki saya sempat tersambar api karena berdekatan dengan kompor,” kata Sumiti sambil menunjukkan kakinya yang melepuh.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Budi Mulyono, menyatakan, dua peristiwa kebakaran yang terjadi di Bojonegoro disebabkan hal yang sama yaitu meledaknya tabung gas LPG.
“Sudah dipastikan semua itu human error, karena mereka kurang memperhatikan selang dan regulator yang terpasang antara tabung gas dan kompor,” sambung Budi, mengungkapkan.
Dia menuturkan, meledaknya tabung gas LPG itu dikarenakan selang yang dipakai kurang pas. Selain itu kurang teliti sebelum menggunakan sehingga tidak mengetahui jika selang tersebut bocor.
“Kami menghimbau, pada penggunaan LPG harus ada ruang terbuka sehingga kalau bocor bisa terurai di udara,” pesan Budi.
BPD mengaku belum menaksir kerugian kebakaran dua rumah akibat meledaknya tabung gas LPG tersebut. (suko)