Industri Migas Sebabkan Cuaca Panas di Bojonegoro

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro- Suhu panas pada musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang menembus angka 35 derajat celcius saat ini salah satunya disebabkan karena adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.

Sesuai catatan, di Bojonegoro terdapat beberapa lapangan migas yang sedang dilakukan eksplorasi dan eskploitasi. Yakni Lapangan minyak Banyuurip, Blok Cepu di wilayah Gayam oleh Mobil Cepu Limited (MCL), Lapangan Sukowati, Blok Tuban, di wilayah Kecamatan Bojonegoro dan Kapas oleh Joint Operating Body Pertamina – Petrochina East Java (JOBP-PEJ), dan Lapangan Minyak Tiung biru di Kecamatan Tambakrejo oleh Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEP) Asset 4 Field Cepu.

Suhu panas di Bojonegoro ini dipredeksi akan terus meningkat seiiring akan dilaksanakan eksplorasi dan eksploitasi sejumlah lapangan migas lainnya. Seperti Gas Cepu yang menggabungkan Lapangan Gas Jambaran di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem – TBR – Cendana di Kecamatan Padangan, oleh Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC). Juga Blok Blora di Kecamatan Ngraho dan Margomulyo oleh PT Sele Raya Energi (SRE).

“Selain keberadaan migas, juga karena gundulnya hutan dan kurangnya ruang hijau,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Bojonegoro, Nurul Azizah kepada suarabanyuurip, Selasa (15/10/2013).

Untuk mengantisipasi hal itu, kata Nurul, pihaknya akan melaksanakan program sodakoh 1000 pohon. Program ini akan diperuntuan bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) golongan III dan IV.

“Kita akan minta mereka berpartisipasi menanam pohon,” tegas mantan Camat Kalitidu ini.

Nurul menerangkan, nantinya pohon-pohon tersebut akan ditanam di kanan kiri sepanjang jalan Provinsi dari Baurno sampai Margomulyo. Untuk 2013 akan dilakukan penanaman dari Bureno sampai Bojonegoro. Sedangkan pada 2014 dilanjutkan sampai ke Margomulyo.

“Program ini merupakan suatu kebutuhan,dari partisipasi semua PNS akan diteruskan oleh masyarakat,”tukas wanita berjilbab ini.

Menurut dia, program pohon kehidupan ini akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan kehidupan terlebih mengurangi hawa panas disaat musim kemarau. Bahkan pada Undang-undang ruang terbuka hijau untuk publik 20 persen dan 10 persen adalah privat.

“Tidak menutup kemungkinan kami akan minta operator dan kontraktor migas berpartisipasi juga menanam pohon disekitar lokasi tambang,” pungkasnya.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *