TGE Hentikan Sementara Aktivitas di Lapangan Tawun

Sumur tawun

SuaraBanyuurip.com - Ali Imron

Tuban – Kerja Sama Operasional (KSO) Pertamina Eksplorasi Produksi (EP) Asset 4, PT Tawun Gegunung Energy (TGE) bulan Desember 2016 telah menghentikan sementara aktivitas pemboran Minyak dan Gas Bumi (Migas) di Lapangan Tawun, Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Catatan terakhir sumur yang selesai direaktivasi sejak bulan Agustus lalu, hanya mampu mengeluarkan minyak 2-3 Barel Per Hari (Bph) atau setara 318 sampai 477 liter.

“Penghentian ini hanya sementara tetap ada petugas yang terus monitoring di lokasi selama 24 jam,” kata Field Manager KSO PT TGE, Ervino, ketika ditemui suarabanyuurip.com, di kantornya Desa Ngrojo, Kecamatan Bangilan, Sabtu (17/12/2016).

Vino sapaan akrabnya menjelaskan, jumlah produksi 2-3 Bph di Lapangan Tawun, setelah di kalkulasi ternyata tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Hasilnya beberapa peralatan, maupun personil separuhnya telah dialihkan di Lapangan Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.

Kondisi ini diakuinya memang di luar dugaan dari tim di Lapangan. Padahal secara kesiapan produksi, Lapangan Tawun jauh lebih matang perlengkapannya dibandingkan Lapangan Gegunung.

Menyikapi hal demikian, PT TGE langsung bergerak cepat, sebanyak empat subkontraktor langsung di kerahkan di Lapangan Gegunung. Mulai BUMD Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) milik Pemda Tuban. Ditambah PT Global, PT Arkan, dan PT Petro yang juga mulai melakukan service sumur tua maupun pemboran titik baru.

Sesuai jumlah cadangan Migas di Lapangan Gegunung, Vino optimis setiap sumur mampu menghasilkan 10 Bph. Artinya dari 12 sumur yang menjadi hak kelolanya, dapat menghasilkan minyak lebih dari 100 Bph.

“Kami optimis target perusahaan tercapai, mengacu jumlah cadangan minyak yang masih mampu bertahan lebih dari 15 tahun,” imbuh pria humanis itu.

Sementara, salah seorang tim Lapangan Tawun, Zulkifli, membenarkan ada pengalihan personel dari tim Lapangan Tawun menuju Lapangan Gegunung. Pada bulan Agustus 2016 kemarin ada 10 orang ahli, dan saat ini lima diantaranya telah dialihkan.

“Di lokasi hanya tersisa satu mobil crane, mobil pengangkut Rig, beberapa box kantor, dan perlengkapan produksi lainnya,” sambungnya.

Selain itu, di sebelah timur Lapangan Tawun juga ada dua buah kolam besar. Airnya dimanfaatkan untuk membantu mengoperasikan alat produksi.

Informasi sebelumnya, penurunan jumlah minyak di Lapangan Tawun bukan hanya terjadi pada sumur yang dikelola TGE. Satu sumur tua yang dikelola penambang setempat, juga telah surut sumber minyaknya. Hasilnya hanya sepekan sekali penambang, maupun perengkek datang ke sumur yang berjarak 1 Km ke arah barat dari pos Perhutani setempat. (Aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *