Perusahaan Migas Terima Penghargaan Zero Insiden

Bupati tuban penghargaan zero

SuaraBanyuurip.com - Ali Imron

Tuban – Empat perusahaan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang bergerak di bidang Minyak dan Gas Bumi (Migas) menerima penghargaan zero insiden dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Selain berhasil menekan angka kecelakaan kerja, perusahaan ini juga dinilai menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama tahun 2016.

“Kami ucapkan selamat kepada penerima penghargaan semoga menjadi motivasi kita semua,” ujar Bupati Tuban, Fathul Huda, dalam upacara bendera tujuh belasan di kantor Pemda di Jalan Kartini Tuban, Jumat (17/2/2017).

Perusahaan Migas yang menerima penghargaan ini meliputi, operator Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ), PT Pertamina (Persero) Terminal BBM, PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), dan PT Gasuma Federal Indonesia (GFI).

Pasca penyerahan penghargaan, diharapkan semua perusahaan di wilayahnya mampu membuka lapangan kerja baru dengan memprioritaskan tenaga kerja lokal. Sekaligus melaksanakan alih teknologi dan ilmu pengetahuan. Tujuannya mempermudah kualitas tenaga kerja di Tuban, menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Hal penting yang harus diketahui perusahaan bahwa, peluang kerja di Bumi Wali (Sebutan lain Tuban) sudah tidak sebanding dengan jumlah angkatan pencari kerja. Realita semakin pelik ditambah rendahnya produktifitas kerja, rendahnya tingkat pengupahan, terbatasnya informasi pasar kerja baik di dalam maupun luar negeri, maupun masih adanya perselisihan hubungan kerja/industrial.

Baca Juga :   TWU Sempat Pasang Pipa di EPF

Pada tahun 2015 lalu dari jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 584.743, jumlah pencari kerja terbesar didominasi lulusan SMA/SMK. Kondisi demikian disebabkan adanya perubahan struktur ekonomi daerah.

“Saat ini telah terjadi pergeseran kontribusi terhadap pembentukan PDRB dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan ke insdustri pengolahan,” imbuhnya.

Data tahun 2016, kontribusi PDRB sektor industri pengolahan menempati urutan teratas yakni 28,32 persen. Sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 21,33 persen. Untuk sektor konstruksi menyumbang 13,47 persen.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemda mengajak perusahaan menjadi mitra untuk melatih masyarakat yang memenuhi kualifikasi. Harapannya terjadi progres transfer dan alih teknologi kepada calon tenaga kerja.

“Bekerjasama menjadi upaya terbaik untuk mengurai problem ketenagakerjaan di Tuban,” jelasnya.

Dalam waktu yang sama, Bupati Fathul Huda juga menyerahkan sertifikat ISO 900:2008 kepada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja. Selama dua tahun terakhir instansi terkait dipercaya oleh Lembaga Sertifikasi Internasional Wordwide Quality Asserance (WQA) yang berpusat di London Inggris, karena perizinannya telah sesuai persyaratan ISO 900:2008 dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Baca Juga :   Harga LPG 3 Kg Tembus Rp20.000

Selain empat perusahaan Migas, 27 perusahaan/BUMD/BUMN maupun rumah sakit juga menerima pengharagaan serupa. Diantaranya Perum Perhutani KPH Tuban, PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), PT Holcim, PT PLN (Persero) UPP KIT JBTB 1, PT PJB Ubjom Tj Awar-Awar, Hotel Resor Tuban Tropis, dan seluruh rumah sakit di Tuban. (Aim)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *