SuaraBanyuurip.com – Ali Imron
Tuban – Besarnya kebutuhan hidup jurnalis Kabupaten Tuban, Jawa Timur, di era milineal menjadi perhatian pengelola Lapangan Migas Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina Easta Java (JOB P-PEJ). Perusahaan migas yang akan habis masa kontraknya pada Februari 2018 itu mendorong kepada para kuli tinta untuk memulai membuka usaha kecil-kecilan di daerah.
“Giat edukasi media kali ini menjadi momen yang pas bertukar pengalaman dalam wirausaha,” ujar Field Admin Superintenden JOB P-PEJ, Akbar Pradima kepada suarabanyuurip.com, dalam acara edukasi media di salah satu resto Jalan Pramuka Tuban, Senin (17/7/2017).
Pria kelahiran Medan itu menjelaskan edukasi kali ini untuk meningkatkan komunikasi jurnalis dengan perusahaan Migas. Diharapkan silaturahmi bukan sekedar ada aksi sosial maupun dampak lingkungan saja, tapi merambah dalam sektor wirausaha yang tidak dipungkiri menambah pendapatan wartawan.
Dalam kesempatan tersebut JOB P-PEJ mendatangkan dua pembicara yang telah merasakan asam manisnya berwirausaha. Narasumber pertama Grenda Sri Bhisma pemilik warung kopi stadion di Surabaya.Â
“Tak ada salahnya mengais remehan rejeki dari warung kopi,” sambung Grenda.
Dengan modal Rp30.000.000, Grenda saban hari mampu meraup omset Rp 1.000.000. Apabila dikalkulasi dalam sebulan, laba bersihnya mencapai Rp 7.500.000.
Pembicara berikutnya, Bagus Lesmana seorang eksportir yang telah melalang buana di skala Nasional dan Internasional. Dia menjelaskan, pilihan menjadi ekaportir sangat penting untuk meningkatkan neraca devisa negara.
“Tekstil dan bahan tekstil masih menjadi ekspor terbesar Indonesia,” jelasnya.
Salah satu peserta, Abdul Rohman, mengaku sangat tertarik dengan materi yang disampaikan dalam edukasi media ini. Sekalipun pernah gagal berwirausaha jualan kopi, pimpinan redaksi media halopantura.com ini berencana memulai usaha lagi.
Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Suhendra Atmaja mengaku tertarik dengan diskusi wirausaha yang digelar JOB P-PEJ. Selama ini tidak ada aturan yang melarang wartawan berbisnis.
“Ayo berbisnis tapi jangan meninggalkan profesi mulia sebagai wartawan,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula External Relations JOB P-PEJ, Annelisa Amangku yang mengikuti acara sejak awal sampai selesai. (aim)