Warga Turun Tangan Atasi Sampah Sungai Mangunjoyo

Bersihkan sampah sungai mangunjoyo

SuaraBanyuurip.com – Ali Imron

Tuban- Tak kurang dari 50 warga dan nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk kesekian kalinya melakukan gotong royong membersihkan sampah di Sungai Mangunjoyo.

Aksi turun tangan warga tersebut, setelah Pemkab dinilai gagal mengatasi masalah sampah di pusat pemerintahan kabupaten.

“Dulu Pak Wabup tahun 2016 pernah menyanggupi melakukan normalisasi, tapi belum terealisasi sampai hari ini,” ujar Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan Karangsari, Joko Widodo, kepada suarabanyuurip.com, disela-sela aksi bersih-bersih Sungai Mangunjoyo, Senin (6/8/2018).

Mewakili suara warga Karangsari, Widodo sapaan akrabnya berharap besar sungai ditepi jalan Nasional ini segera dinormalisasi. Tumpukan sampah yang menggurita itu tak bisa diangkat dengan menggunakan kedua tangan melainkan harus alat berat.

Ada beberapa alasan logis, supaya Perintah Kabupaten (Pemkab) Tuban segera menormalisasi sungai Mangunjoyo. Pertama, dangkalnya sungai membuat nelayan tak bisa parkir perahu saat cuaca buruk. Kedua, menyempitnya aliran sungai telah menggerus badan tanggul Fasilitas Umum (Fasum) berupa Mandi Cuci Kakus (MCK) dan Ipal Komunal.

“Sisi Timur MCK sudah retak. Jika Fasum ini sampai rusak, warga dan nelayan dimungkinkan kembali Buang Air Besar (BAB) sembarangan,” jelasnya.

Alasan ketiga, jika aliran sungai mampet, cepat atau lambat akan mencemari sumur warga sekitar. Keempat, kekumuhan sungai yang memunculkan bau tak sedap akan memicu penyakit khususnya bagi anak-anak.

Beberapa alasan logis tersebut, diharapkan dapat dipahami Pemkab Tuban. Untuk mewujudkan sungai yang bersih, warga tak diam begitu saja. Sejak 2015 silam warga sudah bergerak. Sedikit demi sedikit sampah terurai, dan kembali menggunung dikala banjir bandang dari hulu.

“Kondisi Sungai Mangunjoyo memprihatinkan mulai Jembatan Merik sampai Karangsari,” terangnya.

Apabila Bupati Tuban, Fathul Huda, berkomitmen mengentas kekumuhan di pusat kota, Widodo mengajak semua stakeholder bergerak bersama menangani sampah. Sudah tiga tahun terakhir, warga Karangsari tidak membuang sampah sembarangan.

Sampah rumah tangga dikumpulkan, kemudian diangkut menggunakan gerobak sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Di Karangsari khususnya RT 02 sudah memiliki Bank Sampah, sebagai wadah mendaur ulang sampah.

“Kami warga nelayan bisa diajak komunikasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih,” tambahnya.

Selain normalisasi, Pemkab juga diminta membangun tangkis pengaman MCK dan Ipal. Apabila tidak segera dilakukan, Fasum bantuan dari Pemprov tersebut akan rusak dan kondisi tersebut tidak diharapkan warga.

Pria ramah ini juga menyarankan, ada dua pilihan jika Pemkab kesulitan menurunkan alat berat di Sungai Mangunjoyo. Pertama lewat Gerdu Laut, dan kedua lewat Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu. Cara ini berhasil dilakukan saat pembangunan Ipal Komunal waktu lalu.

“Setelah warga bertindak, sekarang giliran Pemkab memberi gayung bersambut,” tegasnya.

Menyikapi aksi warga, Kabag Humas dan Protokol Setda Tuban, Rohman Ubaid, menjelaskan, bahwa untuk penanganan normalisasi diagendakan pada Perubahan APBD/PAK tahun ini melalui dana Dinas PUPR. Warga diharapkan bersabar, karena semuanya ada makanismenya.

“Normalisasi Sungai Mengunjoyo akan Pemkab lakukan tahun ini,” sergah mantan Camat Jenu.

Sementara, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Tuban, Darmaji, tak mempersoalkan jika warga menilai Pemkab gagal mengatasi sampah di Mangunjoyo. Yang perlu diketahui, PUPR telah membersihkan sungai tersebut sepekan dua kali.

“Tapi warga sendiri yang masih membuang sampah di sungai. Berkali-kali kami ingatkan akan pentingnya menjaga kebersihan,” terang mantan Kabag Kesra Pemkab Tuban.

Mantan Camat Plumpang ini, mengaku sudah memberikan alternatif ke Kampung Karangsari untuk pengadaan bak sampah. Justru yang terjadi, warga enggan mengantarkan sampah ke TPS supaya bisa diambil petugas PRKP.

Lokasi yang dibersihkan warga sekarang, dua pekan sebelumnya telah didatangi oleh tim SatberKota unit saluran air. Selain itu, untuk membersihkan saluran air di pusat kota PRKP hanya mengandalkan 6 personil.

“Kami harapkan adanya partisipasi dan kesadaran warga untuk tidak buang sampah sembarangan,” pungkasnya.(Aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *