Pertamina dan PPSDM Migas Saling Lempar Tanggung Jawab

Andar Titi lestari Pertamina MOR 4

SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno

Blora – PT Pertamina (Persero) MOR IV dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas, saling menyalahkan dan terkesan saling lempar tanggung jawab terkait adanya rembesan minyak hingga ke selokan atau saluran air warga Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Sebagaimana diketahui, diduga ada kebocoran pipa distribusi minyak olahan dari kilang PPSDM Migas menuju Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT Pertamina (Persero) di Cepu.

Menanggapi adanya kebocoran pipa distribusi minyak olahan tersebut, Manager Communication dan CSR Pertamina MOR 4, Andar Titi Lestari, mengaku, kejadian rembes kecil pada pipa yang sudah tidak digunakan (idle) dan kebetulan sebelah pipa terdapat pipa air migas (red, PPSDM Migas) yang bocor sehingga terlihat ceceran melebar.

“Saat itu sudah ditangani langsung oleh pihak PPSDM dan saat ini sudah kering,” kata Andar Titi Lestari, melalui pesan singkatnya kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (18/9/2018) malam.

Di jelaskan, bahwa untuk pipa penerimaan dari kilang PPSDM ke TBBM Cepu dalam kondisi aman.

“Senin kemarin sudah ada penerimaan dan aman,” jelasnya.

Meski dikatakan sudah kering oleh Andar, namun rembesan minyak masih terlihat. Bahkan warga sekitar mengambil rembesan minyak yang diketahui jenis solar.

Terpisah, tanggapan beda diungkapkan oleh pihak PPSDM Migas Cepu. Dimana pihak PPSDM Migas menganggap bahwa rembesan itu berasal dari pipa milik Pertamina.

Pelaksana Humas PPSDM Migas, Nurchalim, saat dikonfirmasi mengaku, sudah melanjutkan kejadian tersebut kepada tim Hemat Energi.

“Sudah kami infokan ke tim hemat energi. Katanya milik Pertamina PDN, ini akan diinfokan ke yang berwenang. Trimaksih,” kata dia melalui pesan singkatnya.

Di beritakan sebelumnya, sejak tiga hari terakhir, warga di lingkungan jalan makam RT/RW 05/03, Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, terpaksa harus bertahan dengan bau minyak olahan yang diduga berasal dari pipa bocor di lingkungan mereka.

“Kalau dilihat bentuk fisiknya itu seperti solar,” ujar Lulus, warga sekitar.

Hari pertama terjadi kebocoran sudah ada petugas dari PPSDM maupun Pertamina yang mendatangi lokasi.

“Sepertinya petugas dari Migas (red,PPSDM Migas) dan Pertamina. Mereka datang hanya foto-foto,” timpal Endang.

Di katakan Endang, warga setempat sebenarnya sudah merasa terganggu dengan bau tidak sedap.

“Tapi ya mau bagaimana lagi. Tidak tahu kapan mau ditangani,” ujar Endang.(ams) 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *