SuaraBanyuurip.com -Â Ina MaghfirohÂ
Tuban-Â Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menggelar standarisasu guru TPQ dengan metode Bermain Bercerita dan Menyanyi (BBM). Kegiatan dibuka oleh PD Pontret, K.H. Abdul Karim Kemenag Tuban, dan disusul Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI)Â Kecamatan Palang, Nur Hadi.Â
Standarisasi Guru TPQ ini dilaksanakan selama beberapa hari, mulai tanggal 3 November, 4, 11, 25 dan 11 Desember.
“Masing-masing pada hari Minggu,” ujar Ketua DPK Kecamatan Palang, Nur Hadi saat ditemui suarabanyuurip.com di Kantor Kecamatan Palang, Sabtu (03/11/2018).
Nur Hadi menjelaskan, mengajar Al-Qur’an itu berbeda dengan mengajar lainnya. Tidak selalu lulusan S1 maupun S2 dan Alumni Pondok Pesantren bisa mengajarkan tehnik pembelajaran Al-Qur’an dengan baik.
Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini sebagai persatuan dari guru TPQ khususnya yang ada di sekitar jalur distribusi pipa minyak Blok Cepu lebih kuat dan kokoh. Selain itu, bisa membuat pembelajaran di masing-masing lembaga lebih maksimal dan efektif.
Standarisasi dalam kelayakan guru angkatan ke-3 masih dijalankan. Dalam empat tahun sekali dilakukan untuk merekrut guru yang belum pernah mengikuti standarisasi guru TPQ.Â
Jumlah peserta yang mengikuti standarisasi guru ini sebanyak 277 orang se-Kecamatan Palang. Gelombang pertama berlangsung pada pukul 08:00-12.30 WIB, dan gelombang kedua dimulai pukul 13.00-16.30 WIB.
“Kegiatan ini dilakukan untuk lulusan S1, S2 maupun alumni pondok pesantren guna mengikuti standarisasi guru supaya mengetahui bagaimana caranya mengajar peserta didik TPA/TPQ dengan baik,” terangnya.Â
Kendati demikian, kegiatan ini juga dalam rangka peningkatan kualitas guru, sehingga nanti dari beberapa materi yang disajikan dapat terserap bagi para peserta supaya dapat maksimal dalam pembelajaran Al-qur’an.
Cara dalam penyajian kegiatan ini, tentang bagaimana seorang guru bisa melakukan tehnik. Sekaligus metode yang seharusnya dilakukan ketika mengajarakan pada peserta didik dengan baik dan tidak monoton.
Adapun metode yang ada di Palang untuk pembelajaran Al-Qur’an yang variatif, misalnya metode Iqro’, Annadhiyah, Tilawati dan Amsilati. Selain itu, nama tim yang didatangkan dari Jawa Timur, yaitu Ali Muafak dari Tim metode dan Lukmanul Hakim dari senior BBM.
“Kita langsung datangkan dari Tim Jawa Timur karena supaya dat menarik perhatian seorang guru yang mengikuti kegiatan tersebut,” tambahnya.
Di Kecamatan Palang sendiri tidak membeda-bedakan antara Jam’iyah Nahdlatul Ulama’, Muhammadiyah, dan (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) LDII. Dikarenakan pada dasarnya visi dan misinya sama-sama membumikan Al-Quran secara maksimal di Bumi Wali.Â
“Sangat setuju dan mendukung karena bisa meningkatkan keilmuan serta pengalaman untuk diterapkan di lembaga masing-masing,” pungkas salah satu peserta standarisasi guru dari TPQ Mambaul Ulum Ketambul Kecamatan Palang, Abdul Qodir. (ina)