SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Putra putri terbaik Bojonegoro yang menjadi peserta program Diploma I pada Program Apprentice mampu mencetak prestasi gemilang yang nantinya siap mengawal proyek pengembangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang berpusat di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Salah satunya adalah Ali Masykur Musa. Dimana program tersebut merupakan sebuah program kerjasama antara PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan PEM Akamigas Cepu yang bertujuan mempersiapkan calon pekerja di proyek gas JTB PEPC.
Ali Masykur Musa merupakan salah satu peserta yang berhasil lulus dengan meraih IPK tertinggi, yakni 3.85 setelah menempuh pendidikan selama 18 bulan. Hal ini disampaikan Direktur PEM Akamigas, RY Perry Burhan pada acara kelulusan dan pelantikan 108 peserta Program Apprentice secara virtual, Kamis (19/08/2021) kemarin.
Program Apprentice dimulai pada tahun 2019. Sebanyak 108 putra putri terbaik asli Bojonegoro bersiap diri menjalankan program pelatihan untuk bergabung di Proyek Pengembangan Unitisasi Lapangan Gas JTB PEPC yang berada di Zona 12, Regional 4 Subholding Upstream Pertamina.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PEPC, Awang Lazuardi menyampaikan, proyek gas JTB akan segera on stream. Dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Untuk itu, proyek JTB tentu membutuhkan operator dan tenaga kerja dengan skill handal dalam mengelola dan mengoperasikan lapangan.
JTB sendiri ditetapkan Presiden Republik Indonesia sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menjawab kebutuhan gas di wilayah Jawa. Kedepan diharapkan putra-putri terbaik asli Bojonegoro ini mampu turut mengawal proyek gas JTB dalam beroperasinya.
“Adik-adik, selamat bergabung di Pertamina. Kedepan adik-adik yang akan mengemban amanah sebagai Perwira Pertamina di PSN Jambaran-Tiung Biru,” kata Awang.
Saat ini, kata Awang, JTB masuk pada fase akhir, yaitu telah lebih dari 93 persen pembangunannya dan akan mulai on stream pada akhir tahun.
“Saya yakin di tangan adik-adik ini, proyek JTB akan mampu memberikan kontribusi energi yang dibutuhkan negeri ini,†ucap Awang.
Awang mengucapkan terima kasih kepada PEM Akamigas Cepu atas upaya dalam mendidik dan membimbing generasi muda Bojonegoro dengan penuh dedikasi. Sehingga berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.
Selain itu, juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Bojonegoro, SKK Migas dan Kepala BPSDM atas sinergi yang sudah terjalin selama ini. Sehingga berbagai pencapaian mampu ditorehkan oleh PEPC.Â
“Semoga kedepan kerjasama yang lebih baik akan bisa terus terjalin demi kemajuan bersama,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama perwakilan SKK Migas, Kepala UPP JTB SKK Migas, Waras Budi Santosa menyampaikan, selamat atas keberhasilan 108 peserta program.
“Mudah-mudahan proyek JTB dapat berjalan lancar dan dapat segera on stream, sehingga adik-adik dari Program Apprentice segera memiliki pijakan dan segera berkarya di proyek kebanggaan bangsa ini,†ungkap Waras.
Sementara itu Bupati Bojonegoro, yang diwakili Kepala Dinas Perinaker Welly F., menyampaikan, penghargaan yang luar biasa kepada PEPC dan SKK Migas yang telah memberikan kesempatan kepada 108 putra-putri terbaik Bojonegoro.
“Ini momen luar biasa, bertepatan dengan HUT ke 76 RI dan sesuai dengan tema, yakni Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, sangat selaras dengan berhasilnya putra-putri Bojonegoro mencapai kelulusan dengan nilai yang baik pada Program Apprentice,†ujarnya.
Welly berpesan, agar para peserta yang telah lulus ini tidak cepat puas, tidak jumawa. Dari sekian banyak generasi di Bojonegoro, peserta yang lulus dengan nilai baik ini diharapkan menjadi contoh dan semangat kepada generasi muda lainnya.
“Kepada para orang tua mohon dibimbing terus anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang berintegritas dan baik,†tambah Welly.
Prosesi pelantikan virtual calon operator dan teknisi di project JTB ini disaksikan oleh General Manager JTB, Charles L Tobing, dan juga para orang tua peserta. Para mahasiswa asli Bojonegoro telah dibekali materi yang meliputi kesamaptaan dan kedisiplinan, perkuliahan tatap muka di kelas atau teori, perkuliahan di laboratorium atau praktek, kunjungan lapangan di industri migas serta praktek magang di fasilitas milik Pertamina.Â
Melalui Program Apprentice ini 108 siswa mampu meraih sertifikat keahlian setara diploma satu plus. Semua peserta ini mampu meraih IPK di atas 3.0 dengan rata-rata nilai IPK peserta didik ialah 3.43 sedangkan IPK terbaik dengan nilai 3.85.(sam)