SuaraBanyuurip.com -Â Joko Kuncoro
Bojonegoro – Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro, Jawa Timur menipis. Hal ini karena kurangnya pendonor akibat pemberlakuan PPKM dan digencarkannya progam vaksinasi oleh pemerintah.
“Stok kantong darah selama satu minggu ini menurun dan menipis,” kata Very Suryani Humas UDD PMII Bojonegoro.
Dia mengatakan, menurunnya stok kantong darah ini karena tingginya kebutuhan dari masyarakat sehingga menjadi salah satu faktor menipisnya stok di PMI. Selain itu, para pendoroh baru menjalani vaksinasi dan pembatasan mobilitas masyarakat menyebabkan kelompok pendonor banyak yang tidak aktif.
Kelompok pendonor ini terdiri dari TNI, Polri, dinas, organisasi pencak silat hingga komunitas yang ada di Bojonegoro. Mereka kini sedang tidak aktif. Akibatnya, ia melanjutkan, stok darah menurun drastis bahkan pernah hanya ada 10 kantong darah per harinya.
“Ada 50 tempat kelompok pendonor, akan tetapi yang masih aktif 30 tempat dan itu pun tidak banyak yang mendonor,” jelasnya, Senin (18/10/2021).
Mulai Oktober ini stok kantong darah menipis di bawah normal atau 300 kantong. Sebelum pandemi Covid-19 untuk stok aman 600 kantong, untuk stok normal 400 kantong. Namun satu Minggu ini stok kantong darah anjlok ada yang di bawah 300.
“Untuk stok kantong darah yakni golongan darah A 81, B 92, O 115, AB 30 untuk total semua golongan 318 kantong. Jumlah ini menurun 40 persen,” lanjutnya.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan pendonor PMI gencar melakukan sosialisasi manfaat donor darah di media sosial. Juga, mengingat, para pendonor jika sudah waktunya mendonorkan darah.(jk)