Dari Seismik Subvulkanik Jawa, SKK Migas Berharap Ditemukan Giant Discovery

24713

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Survei seismik 2D Vibroseis Subvulkanik Jawa telah mencapai 82% dari target 1.000 kilo meter (Km). SKK Migas berharap kegiatan survei kebumian ini bisa menemukan giant discovery demi mencapai visi produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas perhari (BSCFD) gas pada 2030.

“Kita harapkan melalui kegiatan ini bisa ditemukan cadangan migas besar,” ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam keterengan tertulisnya.

Survei seismik 2D Vibroseis Sub-Vulkanik Jawa dilaksanakan Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (PHE JM) dengan menggandeng PT Elnusa. Cpaian saat ini telah berhasil diselesaikan sepanjan 820 km atau 82% dari target 1.000 km. Kegiatan ditargetkan selesai pada bulan September 2022.

Dwi mengungkapkan, potensi eksplorasi Indonesia masih kaya. Masih terdapat cekungan yang diyakini mengandung migas namun belum dieksplorasi secara massif. Oleh karena itu, untuk menemukan sumber-sumber minyak dan gas bumi yang baru dilakukan survei seismik subvulkanik Jawa.

Mantan Dirut Pertamina itu menjelaskan, survei sesimik subvulkanik Jawa adalah bagian dari Indonesia Exploration blueprint and strategy, yaitu menggali potensi hidrokarbon yang tertutupi vulkanik. Hal ini merupakan sebuah kegiatan yang sangat luar biasa. Sebab jika dilihat dari nine box strategy, program ini memiliki karakter High Risk yang tentunya diharapkan juga akan memberikan High Reward.

“Industri hulu migas terus fokus untuk melakukan derisiking dari potensi eksplorasi dengan menyediakan data-data yang nantinya akan mengundang investor untuk menemukan cadangan besar,” tegas Dwi.

Oleh karenanya, lanjut dia, SKK Migas telah mendorong KKKS untuk melakukan kegiatan survei eksplorasi yang masif. Melalui kegiatan survei eksplorasi di darat, laut dan udara adalah bagian dari upaya untuk mencapai target ketersediaan data bagi 128 Cekungan yang Indonesia miliki hingga tahun 2024, sebagaimana dicanangkan oleh Menteri ESDM.

Dwi mengingatkan bahwa survei seismik yang dilakukan masih jauh dari selesai, karena setelah kegiatan ini dan pengolahan data, masih ada kegiatan lanjutan yang harus dilakukan dan membutuhkan usaha yang optimal kegiatan eksplorasi. Antara lain percepatan pengeboran sumur eksplorasi, dimana dari rencana pemboran 24 sumur eksplorasi oleh Pertamina Group pada tahun 2022 ini, hingga saat ini baru terealisasi 7 sumur.

“Kami juga berharap Pertamina dapat melakukan percepatan monetisasi undeveloped discovery yang bisa meningkatkan produksi dalam waktu dekat, kemudian percepatan FTG Kutei-Barito dan Area Mamberamo, serta tentu saja langkah-langkah percepatan eksplorasi sleeping area di Pertamina lainnya,” pesannya.

Dwi menegaskan bahwa negara membutuhkan kontribusi untuk bersama-sama menjadi elemen dalam menggerakkan pembangunan nasional. Diharapkan apa yang diakukan hari ini tidak hanya dapat memberikan manfaat namun juga menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *