SuaraBanyuurip.com – Teguh Budi Utomo
Jakarta – Keberadaan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo, di tengah kemelut perang Rusia – Ukraina, memberi pesan ketulusan dari misi perdamaian dan persahabatan yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kebersamaan Ibu Iriana dan Presiden Jokowi menampilkan keseharian nyata, apa adanya, rilek, dan hangat. Gesture ini membawa pesan damai yang kuat agar konflik segera berakhir, dan rakyat dapat kembali pada kehidupan normal,†tutur Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Siti Ruhaini Dzuhayatin, di gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (30/06/2022).
Ruhaini, demikian ia akrab disapa, mengatakan, kehadiran Ibu Iriana mendampingi Presiden Jokowi ke kota Kyiv Ukraina, menjadikan kunjungan tersebut seperti lawatan persahabatan antarkeluarga yang sedang menghadapi masalah. Sekaligus mengesankan siap untuk berbagi mencari solusi dari perang yang sudah berjalan sekira empat bulan terakhir itu.
Terlebih dalam keyakinan Jokowi, pembicaraan antar kepala negara menjadi lebih efektif jika dilakukan melalui soft diplomacy. Diplomasi yang mengedepankan perasaan. dan kedekatan emosional.
Guru Besar bidang HAM dan Gender Univerasitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta itu memandang, keteguhan Ibu Iriana mendampingi suaminya menjalankan misi damai ke Ukraina, membawa sinyal tentang pentingnya pelibatan perempuan dalam proses perdamaian. Perempuan seringkali menjadi korban berlapis, dan menanggung beban ganda pada setiap konflik, namun peran dan kepentingannya terlupakan. Situasi itulah yang seringkali terjadi.
Ia menyebut, dalam banyak kasus pelibatan perempuan dalam proses resolusi konflik berhasil mempercepat tercapainya perdamaian hakiki. “Karena perempuan lebih memikirkan dan mementingkan aspek proteksi kemanusiaan ketimbang sekedar ambisi dan kepentingan politis,†tegasnya.
Ruhaini mengungkapkan, peran aktif dan kontribusi nyata Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam misi damai dan kemanusiaan di Ukraina, semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemrakarsa Gerakan Non-Block. Gerakan ini menyuarakan kemandirian, menentang sistem pemisahan Ras, dan tidak berpihak pada pakta militer manapun.
“Kita ikut bangga sebagai bangsa, menyaksikan Presiden dan Ibu Negara mengambil peran aktif dalam misi damai, dan berkontribusi nyata membawa bantuan kemanusiaan di Ukraina,†sebut Ruhaini.
Ibu Negara Iriana ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam misi perdamaian ke Ukraina, pada Rabu (29/06/2022). Dalam kesempatan itu, Iriana secara simbolis menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa obat-obatan kepada pusat Ilmiah dan Bedan Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokri di Kyiv Ukraina. Sebelumnya mereka melihat langsung puing-puing kompleks apartemen Lipky di kota Irpin.
Keikutsertaan Iriana dalam misi perdamaian ke Ukraina menjadi sorotan, dan memunculkan beragam pertanyaan publik. Terlebih kunjungan itu dilakukan di tengah peperangan.
“Keputusan keikutsertaan Ibu Negara tentu memerlukan pertimbangan dan koordinasi yang intensif antara pihak Indonesia dengan pihak Ukraina, mengingat situasi dan kondisinya sangat dinamis dan tidak pasti,†pungkas Ruhaini. (tbu)