SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Seorang warga di Bojonegoro, Jawa Timur mengeluhkan pelayanan Puskesmas Desa Pumpungan, Kecamatan Kalitidu. Yakni saat mengantarkan kakeknya ke puskesmas karena mengalami tensi rendah.
Warga yang enggan menyebutkan identitasnya itu menceritakan, kakeknya seperti ditelantarkan dan tidak segera ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes). Padahal, kondisi kakeknya semakin lemas dan tidak sadarkan diri.
Dia membagikan kisah tak menyenangkan itu, di akun Instagram @BeritaBojonegoro pada Kamis, (30/6/2022) lalu. Curhatannya kemudian mendapatkan respon dan komentar para nitizen.
“Kemaren Rabu pagi 29 Juni, kakekku waktu di sawah ngedos tiba-tiba pusing dan lemes. Terus dibawa pulang untuk istirahat. Siangnya ngejer-ngejer gitu, lalu kita manggil bidan agar diperiksa, ternyata darahnya cuma 60 saja,” katanya sebagaimana dikutip keterangan yang diunggah tersebut.
Ia membawa kakeknya ke puskesmas agar dapat penanangan lebih lanjut, dengan menaiki mobil pikup. Setelah sampai di puskesmas, dibawa ruang UGD dan tiduran di ranjang.
Namun, setelah sampai di UGD tidak ada perawat yang menanganinya. Ada satu orang di meja pojok pendaftaran UGD yang bermain ponsel. Ia sempat bertanya ke petugas untuk penanganan, dan dijawab nakes sedang mencari makan.
Lantaran panik karena tidak ada penanganan, keluarga mencoba untuk minta petugas yang ada untuk menangani. Setelah lama terlibat percakapan dengan petugas, akhirnya petugas melakukan tes tensi si kakek, dan ternyata tensi kakek turun di angka 50.
Petugas mengatakan puskesmas tidak mau menerima pasien jika tensi sudah sangat rendah. Pihak keluarga sempat bingung dan emosi.
Kemudian pasien dibawa dengan mobil pikup lagi dan dibawa ke Puskesmas Kalitidu. Sampainya di Puskesmas Kalitidu, petugas disana langsung menangai dengan cepat dan diperiksa oleh dokter. Setelah mendapat perawatan di Puskesmas Kalitidu, kondisi membaik hingga akhirnya dirujuk RSUD Bojonegoro.
Curhatan warga tersebut mendapatkan respon dan komentar para nitizen. Hingga kini sudah ada 536 komentar dan 4.733 like.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Pumpungan, Kecamatan Kalitidu Tutik Aminatun mengatakan, waktu itu memang ada pasien datang di puskesmas. Namun, kebetulan nakes yang piket sedang membeli makanan.
“Dan waktu itu ada petugas yang kurang tanggap dan keluarga terlanjur marah-marah terus dibawa ke RSUD. Memang ini keteledoran kami kurang empati, kurang bisa cepat untuk menangani,” katanya, Jumat (1/6/2022).
Dia mengatakan, sudah melakukan kunjungan ke keluarga pasien dan memohom maaf dan siap berbenah diri. Yakni untuk memperbaiki pelayanan Puskesmas Pumpungan.
“Kami sudah menegur 3 orang nakes yang sedang piket itu. Saya sudah memberikan surat peringatan,” katanya.(jk)