SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Umur pakai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarsari di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diperkirakan hanya akan mampu menampung sampah hingga tiga tahun kedepan atau tahun 2025. Musababnya, karena terjadi peningkatan volume sampah rumah tangga per hari yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Hanafi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau, Muhayanah mengatakan, volume sampah rumah tangga yang dihasilkan warga Bojonegoro saat ini mencapai rata-rata 520 ton setiap hari.
“Ini tidak sebanding dengan daya tampung TPA yang ada di Bojonegoro. Khususnya TPA Banjarsari sekarang sudah hampir melebihi daya tampung,” kata Muhayanah, kepada SuaraBanyuurip.com, Senin (18/07/2022).
Perempuan yang karib disapa Ana ini menjelaskan, bahwa Bojonegoro baru memiliki dua TPA. Yaitu TPA Banjarsari dan TPA Bandungrejo. Di topang oleh 48 TPS (Tempat Penampungan Sementara) dan 3 TPS 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Dari TPA Banjarsari saja, disebut mempunyai luas 4,9 hektar. Kapasitas atau daya tampungnya hanya sebanyak 134.440 meter kubik. Sementara, volume sampah yang masuk ke TPA Banjarsari tersebut mencapai 65 sampai 70 ton per hari. Sedangkan TPA Bandungrejo daya tampungnya 210.000 meter kubik.
“Saat ini TPA Banjarsari masih bisa menampung volume sampah sampai sekira
66.561 meter kubik lagi. Sehingga diperkirakan umur pakainya hanya sampai 2025 atau tiga tahun ke depan,” jelasnya.
Menilik jumlah warga Bojonegoro sebanyak 1,3 juta jiwa, jika dikalikan 0,4 kilogram sampah yang dihasilkan tiap jiwa, jumlahnya mencapai 520 ton setiap harinya. Untuk menangani peningkatan sampah, memang diperlukan penambahan TPA baru.
“Kami sedang merencanakan pembangunan TPA baru di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, pada 2023 mendatang,” pungkasnya.(fin)