Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Enam tokoh nasional asal Bojonegoro hadir untuk membahas tema Bojonegoro Masa Depan Realita dan Harapan. Acara Rembuk Bojonegoro Part-1 itu digagas oleh Kajian Sor Keres (KSK) yang digelar di Hotel Aston, Selasa (27/9/2022). Berikut profil enam tokoh nasional asal Bojonegoro, Jawa Timur tersebut.
1. Profesor Widodo
Pertama sosok tokoh yang hadir yang merupakan Profesor Widodo yang lahir pada 11 Agustus 1973 di Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Riwayat pendidikan dimulai dari SDN Ngadiluhur, SMPN 1 Kapas, SMAN 1 Bojonegoro kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Brawijaya Jurusan Biologi (S1), ITB (S2), Universitas Tsukuba Jurusan Biologi Molukelar (S3).
Profesor Widodo sendiri memiliki banyak riwayat pekerjaan diantaranya Kepala Jurusan Biologi Universitas Brawijaya, KKJF Penelitian LPPM UB, Kepala LSIH UB, Anggota Tim PPKID, Dekan FMIPA, Universitas Brawijaya, dan Rektor Universitas Brawijaya.
Ia juga pernah mendapatkan penghargaan seperti Best Original Paper Award (2007), Young Investigator Award (2007), Young Scientist RISTEK-Kalbe (2012), dan Dosen Berprestasi UB (2015). Kini Profesor Widodo tinggal di Malang.
2. Prof. Dr. M. Syamsul Huda
Prof. Dr. M. Syamsul Huda sosok tokoh nasional ini berasal dari Desa Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro lahir pada tahun 1972. Syamsul Huda pernah menempuh pendidikan di MINU Bojonegoro, MTSN 1 Bojonegoro, PGAN Bojonegoro dan S1 hingga S3 di IAIN Sunan Ampel.
Riwayat Pekerjaan Prof. Dr. M. Syamsul Huda dimulai dari Dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, Ketua Jurusan AF IAIN Sunan Ampel, Wakil Rektor Bidang Akademik dan pengembangan lembaga
Commite Board AIUA (Assosation Islamic Universiti Asean Region Asia Tenggara).
Ia pernah mendapatkan penghargaan Wisudawan terbaik Jurusan AF Fakultas Ushuluddin Lulusan terbaik/cumlaude jenjang S3 Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya. Kini beliau tinggal di Surabaya.
3. Dr. Ir. Jupriyanto, S.T., M.T., CIQaR., IPU., ASEAN Eng
Tokoh nasional ketiga adalah Dr. Ir. Jupriyanto, S.T., M.T., CIQaR., IPU., ASEAN Eng yang lahir di Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Ir. Jupriyanto lahir pada tahun 1974 dan pernah menempuh pendidikan di SMPN Padangan kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di ITB hingga S3 dan kini tinggal di Jakarta.
Riwayat pekerjaan Ir. Jupriyanto cukup mentereng diantaranya seperti :
– Team Leader-Kajian Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis Yang Siap Ditawarkan: Industri Bahan Baku Komponen Elektronika Di Kalimantan Barat, Kementerian Investasi/BKPM.
– Juga konsultan–rencana aksi strategis pembangunan Ibu Kota Negara Bidang Pertahanan daan Keamanan, Bappenas
– Konsultan-Kajian Strategis Standar disasi Industri Pertahanan yang Maju, Tangguh, Mandiri dan Kompetitif, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Konsultan– Kajian Pengembangan Industri Pertahanan MunisiKaliber Kecil (MKK) Di Indonesia, Bappenas
– Konsultan– Kajian SistemPertahanan Dan Keamanan Serta Tata Ruang Pertahanan Ibu Kota Negara, Bappenas.
4. Prof. Teguh Haryono
Prof Teguh Haryono merupakan tokoh nasional keempat asal Bojonegoro yang lahir di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro yang lahir pada tahun 1961 yang kini tinggal di Surabaya. Prof Teguh Haryono memiliki riwayat pendidikan di SD Sidorejo, SMPN 1 Bojonegoro, dan SMPP Bojonegoro.
Prof Teguh juga menempuh di ITB untuk (S1), University of Strathclyde, Glasgow,United Kingdom untuk (S2), dan Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta untuk (S3).
Sementara riwayat pekerjaannya yakni PT Tripatra Engineers & Constructors – Advisor , Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) – Staf Ahli Bidang, PT. Riset Aplikasi Teknologi Indonesia – Komisaris, dan PT. Mursmedic Jaya Mandiri – Komisaris. Dan pernah menerima Penghargaan ASEAN Federation of Engineering Associations (AFEO) -Honorary Fellow ASEAN Federation of Engineering Associations (AFEO) – Honorary Member.
5. Profesor Al Makin
Profesor Al Makin tokoh nasional asal Bojonegoro kelima yang lahir di Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro yang menempuh pendidikan tinggi meliputi S1 IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, S2 McGill University Canada , dan S3 Heidelberg University Jerman.
Untuk riwayat pekerjaan diantaranya Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen di International Consortium for Religious Studies (ICRS) progam doktor, Reviewer akreditasi jurnal dibidang sosial, Kemasyarakatan Agama di Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ia pernah mendapatkan penghargaan dosen terbaik kategori publikasi dan penelitian internasional dari Kemenag tahun penghargaan Fellowship dari Ruhr Univercity Jerman pada tahun 2009-2010, Fellowship dari ARI (Asian Research Institute) National University of Singapore tahun 2011-2012, dosen terbaik UIN Sunan Kalijaga tahun 2016.
6. Ismail Fahmi
Tokoh nasional asal Bojonegoro terakhir yakni Ismail Fahmi, Ph.D yang lahir tahun 1974 di Desa Kenep Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Fahmi pernah bersekolah di SDN Kenep, SMPN 1 Balen, SMAN 1 Bojonegoro dan S1nya di ITB Bandung. Kemudian melanjutkan ke Universitas Groningem Belanda untuk S2 dan S3-nya.
Riwayat pekerjaan diantaranya Founder Drone Emprit, dosen di Universitas Islam Indonesia onsultan di Perpustakaan Nasional, dabFounder PT. Media Kernel Indonesia. Karya bukunya meliputiMembaca Indonesia jidil 1 – 4 dan TCP/IP Konsep dan Implementasi.(jk)