Maksimalkan TKDN Jargas, PGN Gunakan Pipa Produk Dalam Negeri

FOTO ILUSTRASI : PGN akan menggunakan pipa produk dalam negeri untuk memaksimalkan TKDN.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Perusahaan Gas Negara (PGN) menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN dalam pembangunan jaringan gas (Jargas) GasKita minimal sebesar 45 persen. Untuk mencapai itu, perusahaan plat merah itu akan memanfaatkan sumber daya dalam negeri secara optimal.

“Kita akan menggunakan jenis pipa polyethylene (PE) yang diproduksi di dalam negeri,” tegas Direktur Utama (Dirut) PGN M Haryo Yunianto dihadapan rombongan Komisi VII DPR RI saat melakukan pertemuan di Seminyak, Provinsi Bali, beberapa waktu lalu.

Haryo menjelaskan pembangunan 15 titik merupakan tahap awal jargas GasKita dengan total sambungan sekitar 92.000 SR. Belasan titik tersebut terdiri dari empat provinsi, yaitu Lampung, Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar). Meliputi 11 kabupaten dan kota, yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Bogor.

“Ini merupakan bagian dari upaya pencapaian target 400.000 SR pada 2022,” tegas Haryo.

Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mendukung upaya PT PGN sebagai sub holding gas PT Pertamina (Persero) dalam mengakselerasi pemanfaatan energi bersih ramah lingkungan yang dapat membantu pemerintah dalam menekan subsidi energi melalui pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas).

“Komitmen PGN tersebut diwujudkan dengan memulai pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas) GasKita di 15 titik melalui skema investasi internal,” sambung Sugeng dikutip dari parlementaria.

Politisi Fraksi Partai Nasdem ini menambahkan bahwa pembangunan Jargas GasKita merupakan bagian dari komitmen PGN dalam mengembangkan pemanfaatan energi domestik nasional melalui skema investasi internal. Program tersebut, kata Sugeng sekaligus dalam upaya mengurangi subsidi energi impor yang menjadi salah satu beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Program jargas juga masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target 4.000.000 sambungan rumah tangga (SR) di seluruh Indonesia,” tandas Sugeng.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, sebelumnya menyampaikan, pembangunan jargas dengan dana APBN telah dibangun sejak 2009. Hingga tahun 2021, jargas APBN yang terbangun mencapai 662.431 Sambungan Rumah (SR) yang terdistribusi di 17 provinsi dan 57 kabupaten/kota. Sedangkan total keseluruhan jargas APBN ditambah Non APBN mencapai 840.875 SR, dengan catatan jargas APBN tahun 2022 terbangun sesuai target yaitu 40.777 SR.(suko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *