Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Jakarta – Produksi gas Lapangan Offshore Sisi Nubi mengalami kenaikan ke level 160 MMscfd (juta standar kaki kubik) pada tanggal 20 Oktober 2022. Lapangan tersebut sekarang ini berkontribusi sebesar hampir 30% produksi gas dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
Lapangan gas Sisi Nubi dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang termasuk dalam Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina. Lapangan ini sebelumnya mengalami fase declining sampai pada level 60 MMscfd pada Juli 2020.
Genaral PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Krisna menyampaikan bahwa keberhasilan peningkatan produksi gas PHM sebagai dampak positif dari insentif migas yang telah diberikan oleh pemerintah kepada PHM pada tahun 2021, berupa percepatan depresiasi dan pembebasan PPN.
“Sehingga kami dapat membangun tambahan anjungan serta melakukan pengeboran sumur baru yang lebih banyak untuk mendukung peningkatan produksi,” tagasnya dalam pernyataan tertulisnya.
PHM, lanjut Krisna, menerapkan praktik pengeboran yang lebih efektif, efisien, dan cepat dalam menemukan sumber daya migas baru dari kegiatan eksplorasi maupun pengembangan (eksploitasi).
“Pencapaian ini merupakan realisasi program kerja perusahaan yang didukung adanya persetujuan insentif migas dari pemerintah,” tegasnya.
Krisna menjelaskan bahwa peningkatan produksi ini merupakan kontribusi sumur-sumur anjungan baru di North Sisi dan North Nubi yang mulai beroperasi pada bulan Juni dan Agustus 2022 serta program perawatan dan intervensi pada sumur-sumur eksisting.
“Keberlangsungan produksi di Lapangan Sisi Nubi ini didukung oleh kehandalan fasilitas produksi yang telah menjalani program perawatan secara sistematis serta inspeksi perpipaan yang dilakukan secara regular. Selain itu, peningkatan produksi lapangan ini dapat terwujud berkat kolaborasi yang baik antar semua fungsi yang terkait, antara lain Subsurface Development & Planning, Project, Drilling & Intervention, serta Production Operations,” terangnya.
Menurutnya, keberhasilan yang diraih PHM di lapangan Sisi Nubi tidak lepas dari dukungan SKK Migas serta PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) sebagai induk perusahaan. Program pengeboran sumur baru di lapangan ini masih berlangsung dan diharapkan akan terus berkontribusi untuk penambahan produksi gas nasional dari Mahakam.
“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dan melakukan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional 2030,” pungkas Krisna.
Lapangan Sisi ditemukan pada tahun 1986 dan lapangan Nubi ditemukan pada tahun 1992. Cadangan gas dari lapangan Sisi Nubi diproduksi bersama melalui beberapa anjungan offshore kemudian dialirkan melalui satu pipa berukuran 26” ke SNPS Slugcatcher dan selanjutnya dilakukan proses treatment di Tunu Processing Facilities.(suko)