SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Bojonegoro -Â Kepala Desa (Kades) Tambakromo, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kiswanto, menyebutkan ada dampak kerugian yang dialami warganya akibat kebocoran pipa minyak mentah milik Pertamina EP Field Cepu yang terjadi pada Minggu (19/9/2021) lalu.
“Mengakibatkan lahan pertanian warga ada yang tercemar, entah jagung dan lain-lain. Karena suplai air dari situ. Tambakromo ini kan tadah hujan,” katanya kepada suarabanyuurip.com, Rabu (21/9/2021) kemarin.
Selain itu, dia melanjutkan peristiwa tersebut juga menyebabkan pencemaran air, karena minyak mentah tercecer di sungai. Sehingga dikhawatirkan minyak mentah meresap hingga ke sumur warga.
“Sampai sekarang ini sudah ada penanganan dari Pertamina,” jelas Kiswanto.
Ia mengaku telah mengkomunikasikan jumlah kerugian yang dialami warganya kepada Pertamina EP Field Cepu.
“Pertamina sudah komitmen akan diselesaikan setelah penanganan selesai,” ucapnya.
Kiswanto menyebut ada sekira 40 sampai 50 orang terdampak kebocoran pipa minyak mentah. Pihaknya juga telah merinci dampak kebocoran pipa.
“Kita acuannya itu kan tanah perswahan. Dari kebocoran, kalau kita ukur luberannya mencapai 100 sampai150 meter,” kata dia.
Kiswanto menambahkan, Pertamina EP Field Cepu telah maksimal melakukan penanganan dampak kebocoran pipa minyak mentah. Diharapkan bisa segera selesai.
“Karena lokasinya berada di belakang rumah saya, dengan lalu lalang pembersihan, otomatis yang paling terasa itu kan saya sendiri,” pungkasnya.
Terpisah, Senior Officer Relations & CID Pertamina EP Cepu Zona 11 Ahmad Setiadi, menjelaskan, bahwa komiten Pertamina tidak sampai pemberian kompensasi.
“Kita gak sampai kompesasi ke sana. Cuma kami trima kasih atas dukungan warga. Kami akan bantu warga kalau ada proposal untuk support ke sana,” ujar Setiadi.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tambakromo dan warga yang ikut membantu pembersihan lingkungan.
“Warga juga ingin wilayahnya segera bersih,” tegasnya.
Untuk diketahui, Pertamina EP Field Cepu melakukan gerak cepat penanganan terhadap ceceran fluida terlihat sejak hari pertama terindikasi adanya ceceran. Tim penanganan langsung melakukan penghentian pemompaan dan penutupan block valve di dekat lokasi agar aliran seketika dapat dihentikan.
Selain itu dilakukan penyekatan sungai yang kondisinya memang cukup kering agar ceceran fluida dapat dilokalisir. Koordinasi dan prosedur pelaporan kepada SKK Migas dan stakeholders lainnya juga terus dilakukan Pertamina EP Field Cepu.(ams)