Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC) Zona 12 Regional 4 Subholding Upstream Pertamina, menanam pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kaligandong, turut Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).
Kegiatan bertajuk “Tanam Pohon Tekan Emisi Karbon” tersebut dihadiri perwakilan DLH Bojonegoro, M. Hanif, Camat Tambakrejo Zenny Bachtiar, Forkopimca Tambakrejo, Kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu, Perwakilan SKK Migas, Febry Dama Asmara.
Humas SKK Migas Jabanusa, Amni Nadya, JTB Site Office & PGA Manager PEPC, Edy Purnomo, dan 15 awak media nasional, regional, dan lokal.
Perwakilan SKK Migas, Febry Dama Asmara, sedang menanam bibit pohon.
© 2022 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Direktur Ademos, M. Kundlori selaku fasilitator Program dari SKK Migas dan PEPC mengatakan, kegiatan tanam pohon merupakan kontribusi perusahaan guna mengurangi jejak emisi karbon di sekitar wilayah kerja PEPC. Diprogramkan di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Desa Pelem, Kecamatan Purwosari, dan Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
“Total bibit yang kita tanam sepanjang Kaligandong sebanyak 3.500 batang,” katanya.
Sedangkan jenis pohon yang ditanam bervariasi, antara lain pohon konservasi, pohon buah, dan pohon penahan longsor. Kemudian pohon trembesi, mangga, sukun, dan rumput akar wangi.
“Pohon juga sebagai sumber penghidupan berkelanjutan,” ujar Kundlori.
Sementara itu, JTB Site Office & PGA Manager PEPC, Edy Purnomo menyampaikan, program tanam pohon ini sejalan dengan target SKK Migas yakni mewujudkan zero emission di sekitar wilayah kerja JTB.
“Kita tidak hanya menanam 3.500 pohon tegakkan saja. Tetapi juga menanam rumput akar wangi sebagai penahan longsor,” tandasnya.
Camat Tambakrejo, Zenny Bachtiar, saat ikut menanam bibit pohon di tepi Kaligandong.
© 2022 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Di tempat yang sama, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, M. Hanif menuturkan, penyebab berbagai bencana alam disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Misalnya banyak menebang pohon tapi malas menanam pohon.
“Hal itu dapat berakibat banjir bandang, kekeringan, dan tanah longsor. Tentu tanam pohon ini sama dengan ibadah, karena menaman satu pohon sama dengan melakukan banyak kegiatan,” ucap Hanif.
Pelaksanaan tanam pohon ditandai secara simbolis dengan penyerahan bibit kepada Kepala Desa Dolokgede, Nunuk Sri Rahayu yang dilanjutkan menanam bibit pohon dan rumput akar wangi di sepanjang tepi Kaligandong oleh hadirin.(fin)