Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim) meluncurkan Bank Data Darah di Bojonegoro. Melalui cara itu akan lebih memudahkan mengetahui para pendonor darah.
Peluncuran Bank Data Darah dilaksanakan bertepatan dengan apel peringatan hari relawan yang digelar di alun-alun Bojonegoro, Rabu (28/12/2022).
Ketua PMI Jatim, Imam Utomo mengatakan, Bank Data Darah diperlukan untuk mengetahui para pendonor secara lebih mudah. Mulai dari kapan seorang pendonor terakhir kali mendonorkan darah per desa, sampai pada instansi yang pernah mengadakan kegiatan donor darah dan perolehannya.
“Cita-cita saya itu kan memang jumlah pendonor bertambah banyak. Nah kalau sudah banyak tinggal didata. Dengan Bank Data Darah ini kita tidak perlu lagi obrak-obrak ke sekolah, instansi dan sebagainya. Tinggal lihat datanya aja,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com saat wawancara cegat.
Dijelaskan, dari Bank Data Darah, PMI Bojonegoro bisa pula mengatahui kapan suatu organisasi, instansi, atau perkumpulan yang menjadwal ulang kegiatan donor darah. Ini dilatarbelakangi juga oleh karena kebutuhan darah per tahun di Jawa Timur yang harus siap tersedia minimal 700 ribu kantong yang sudah diolah.
Biasanya dari satu kantong pendonor yang diambil darahnya, menurut Imam Utomo bisa menjadi dua atau tiga kantong bersih yang bisa untuk disumbangkan pada kebutuhan kemanusiaan.
“Jadi kalau 700 ribu kantong dibagi tiga dibutuhkan sekira 200 ribu lebih pendonor,” tuturnya.
Mantan Gubernur Jatim dua periode ini menambahkan, kebutuhan darah untuk provinsi paling timur di pulau Jawa kini telah tercukupi. Bahkan pernah mampu mensuplai darah untuk di kirim ke luar daerah, seperti ke Medan dan Kalimantan. Karena pengambilan darah di Jatim bisa mencapai lebih dari satu juta kantong. Melebihi kebutuhan sendiri untuk satu provinsi.
“Jadi Bank Data Darah ini nanti akan tersistem sampai ke pusat. Diawali dari Bojonegoro,” tutupnya.
Launching Bank Data Darah PMI Jatim ini ditandai secara simbolis dengan pelepasan burung merpati oleh Bupati Bojonegoro dan jajaran Forkopimda.(fin)
