Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Masjid Kanzul ‘Arzy di lingkungan Pondok Pesantren Modern Al-Fatimah, Jalan Pondok Bambu 01, Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (21/01/2023).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini memuji perkembangan pesantren putri Al-Fatimah. Karena telah membangun Institut Agama Islam (IAI) Al-Fatimah, yakni lembaga pendidikan yang mengusung pesantren di Bojonegoro. Dengan begitu berarti menyiapkan para santri untuk masuk perguruan tinggi.
“Ini bagian dari penguatan membangun peradaban dunia. Kalau kita ingin membangun peradaban dunia maka pintunya adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan kita,” kata Gubernur perempuan kedua di Indonesia ini saat sambutan.
Di luar persoalan membangun peradaban dunia, dengan jalan ilmu yang ditempuh melalui pendidikan, menurut mantan Menteri Sosial ini, masih ada pekerjaan rumah (PR) bersama. Yaitu membangun akhlaq. Jika membangun peradaban yang diperbanyak adalah ilmunya, maka dalam membangun akhlaq yang diperbanyak adalah ibadahnya.
“Dalam kondisi seperti inilah maka pesantren menjadi bagian yang sangat penting untuk memberikan penguatan bangunan peradaban dengan bangunan akhaqul karimah,” ujarnya.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Rais ‘Aam PBNU K.H. Miftakhul Akhyar, saat menandatangani prasasti peresmian.
© 2023 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Gubernur alumnus Universitas Airlangga ini sempat menukil peristiwa dialog antara mantan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani dengan Presiden Joko Widodo. Ketika itu presiden era sebelum kejatuhan Taliban ini bertanya berapa jumlah suku di Indonesia. Yang dijawab 714 suku oleh Joko Widodo.
Lalu, lanjut Gubernur Khofifah, Presiden Ashraf Ghani menyampaikan, bahwa di Afganistan hanya ada 7 suku. Namun jika mereka sudah berbeda pendapat, yang meruncing dan menajam, perpecahannya bisa berkepanjangan.
Ini berbeda dengan Indonesia. Dimana ada ratusan suku dan belasan partai. Tapi, karena doa para massayid, para habaib, para Kyai yang tak pernah berhenti, maka bangunan Islam Rohmatan Lil Alamin kemudian menghadirkan pikiran yang memberikan toleransi dan moderasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Dan tentu harapan kami, pesantren dapat menjadi pilar pilar persatuan di atas keberagaman menjadi bagian yang penting untuk kita jaga dan terus ditumbuhkembangkan,” ucapnya.
Di lain pihak, Pengasuh Ponpes Modern Al-Fatimah, H. Tamam Syaifuddin mengaku, tak kuasa membendung rasa gembira dan penuh syukur atas kehadiran Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Rais ‘Aam PBNU, K.H. Miftakhul Akhyar.
“Alhamdulillah, semoga atas rawuhnya (kehadiran) Ibu Gubernur dan Pak Kyai Miftakhul Akhyar, mampu memberikan dorongan semangat agar Al-Fatimah lebih sukses kedepannya,” ungkapnya saat wawancara cegat kepada SuaraBanyuurip.com.
Peresmian Masjid Kanzul ‘Arzy ditandai pemotongan pita dan penandatangan prasasti oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sedangkan peresmian IAI Al-Fatimah ditandai penandatanganan prasasti oleh Rais ‘Aam PBNU K.H. Miftakhul Akhyar. Serta disertai doa dari 9 ulama Jatim. Kegiatan ini bertepatan Hari Lahir Ponpes Modern Al Fatimah ke -16.(fin)