Komisi VII : Pendirian Pabrik Semen Perlu Dimoratorium

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto.

Suarabanyuurip.com – d suko nugroho

Jakarta – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, produksi semen nasional melimpah hingga over supply (kelebihan suplai). Produksinya saat ini sudah mencapai 119 juta ton. Sementara kebutuhan di dalam negeri hanya 60 juta ton.

Menurut Sugeng, dengan fakta tersebut perlu ada kebijakan moratorium pendirian pabrik semen baru, agar produksi semen nasional bisa terserap maksimal.

“Terjadi over supply hingga 50 persen. Inilah yang akan kita carikan solusi, karena tingkat deman belum pulih secara baik. Malah terjadi penambahan pabrik seperti di Kalimantan. Kesimpulan kita nampaknya harus ada kebijakan moratorium, karena sudah ada over supply yang besar,” tegasnya.

Sugeng mengemukakan, masih ada investasi asing pada industri semen di Indonesia. Walau orientasi produksinya untuk ekspor, tetap saja kelak ada kebocoran yang masuk ke pasar domestik. Sehingga produksi semen kian melimpah dan mengancam industri semen nasional. Di sinilah maratorium pabrik semen perlu dilakukan.

“Betul kita perlu investasi asing. Tapi, kalau investasinya itu mematikan industri di dalam negeri yang sudah ada, saya kira perlu dikaji dengan sangat serius,” ucapnya.

Politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan, kebutuhan energi bagi industri semen sangat tinggi. Selama ini pabrik semen banyak menggunakan batu bara sebagai bahan baku energinya. Harga batu bara untuk semen masih USD90 per metrik ton.

Oleh karena itu, komisi dewan yang membidangi masalah energi ini akan meninjau DPO (domestic price obligation) untuk industri semen ini. Harga energi untuk kebutuhan produksi semen perlu dikaji lagi.

“Semen sebagai soko guru industri dalam negeri tidak boleh mendapat kesulitan-kesulitan di tengah kompetisi yang luar biasa,” pungkas Sugeng dikutip dari Parlementaria.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *