Suarabanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Pembangunan jalan rigid Mojodelik – Bonorejo, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilaksanakan tahun 2023. Tender proyek ini telah dimenangkan oleh PT Diwongso Agung Konstruksi dari Yogyakarat dengan nilai kontrak Rp 22.751.842.801 yang bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2023.
Berdasarkan data di laman layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Bojonegoro, nilai pagu paket proyek Rekonstruksi Jalan Mojodelik – Bonorejo sebesar Rp 26.500.000.000, harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 23.23.462.674.575.
Sementara harga penawaran Rp 22.751.842.801,82, dan harga terkoreksi Rp 22.751.842.801,82. Sedangkan harga negoisasi tidak ada alias kosong.
Tender proyek Reonstruksi Jalan Mojodelik – Bonorejo ini diikuti oleh 80 peserta. Namun dari jumlah itu hanya empat perusaan lolos kualifikasi. Yakni PT Diwongso Agung Konstruksi dengan harga penawaran dan terkoreksi sama, Rp 22.751.842.801,82; PT. Kussan Wira Jaya denga harga penawaran dan terkoreksi sama Rp 22.877.227.288,94; PT Sumber Wijaya Saktu MGL dengan harga penawaran dan terkoreksi sama Rp22.937.358.666,87; dan PT Beruang Banyak Sekali dengan harga penawaran dan terkoreksi juga sama sebesar Rp22.998.933.044,81.
Namun berdasarkan hasil evaluasi empat peserta tersebut, PT Diwongso yang dinyatakan lolos dan menjadi pemenang tender proyek Rekonstruksi Jalan Mojodelik – Bonorejo. Sedangakan tiga peserta gugur karena sama tidak menyampaikan jaminan penawaran baik berupa Softcopy dan/atau jaminan penawaran asli kepada pokja pemilihan sampai dengan batas waktu akhir pemasukan penawaran.
PT Diwongso Agung Konstruksi diketahui memenangkan sejumlah mega proyek APBD Bojonegoro. Kontraktor yang beralamat di RT 001 RW 056 Dusun Bakungan, Wedomartini, Ngemplak – Sleman, Yogyakarta, ini sebelumnya juga memenangkan tender proyek Rekonstruksi Jalan Sumengko – Bandungrejo senilai Rp 25,3 miliar pada 2022 kemarin.
Kepala Desa Bonorejo, Rachmad Aksan mengaku belum mengetahui pemenang tender proyek rekonstruksi Jalan Mojodelik – Bonorejo. Namun, ia telah mendapat informasi dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Bojonegoro, jika pembangunan jalan rigid Mojodelik – Bonorejo dan Beged – Gayam akan dilanjutkan tahun ini.
“Kalau pemberitahuan resmi dari pemenang tender belum ada,” kata Akasan, panggilan akrabnya, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (16/3/2023).
Ia berharap kepada pemenanga tender proyek rekonstruksi jalan Mojodelik – Bonorejo nantinya melibatkan warga lokal, karena banyak warga yang sudah memiliki pengalaman bekerja di proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu maupun proyek gas Jambaran – Tiung Biru (JTB).
Selain itu, lanjut Akasan, pihak kontraktor agar memperhatikan saluran irigasi atau gorong-gorong di sepanjang jalan saat konstruksi berlangsung. Juga berkoordinasi terkait kelancaran lalu lintas agar proyek dapat berjalan lancar dan aktivitas warga tidak terganggu.
“Tiga hal itulah kami minta diperhatikan oleh kontraktor pelaksana dan konsultan saat proyek rekonstruksi Jalan Mojodelik – Bonorejo dimulai,” pungkas Aksan.
Camat Gayam, Aunur Rofiq sebelumnya menyampaikan, selain jalan Mojodelik – Bonorejo, pembangunan jalan rigid juga akan dilanjutkan untuk ruas Beged – Gayam. Kedua jalan tersebut statusnya telah meningkat dari jalan desa menjadi jalan jalan kabupaten.
Aunur menegaskan, pembangunan rigid beton dua ruas jalan ini akan melancarkan aktivitas dan mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Gayam. Sebab jalan tersebut akan menyambung ke sejumlah desa di beberapa kecamatan yang sebelumnya telah dilakukan pengecoran.
“Pembangunan jalan rigid beton ini akan mendukung potensi wisata, perkebunan, pertanian maupun peternakan yang ada di sini,” ujarnya.
Sejumlah objek wisata di wilayah Gayam di antaranya Puthuk Kreweng Desa Mojodelik, embung Bonorejo, Kebun Jambu Kristal di Ringintunggal, Pring Beged, dan wisata Embung Gayam.
Dari pantuan suarabanyuurip.com, jalan Mojodelik – Beged dan Brabowan Bonorejo sekarang ini mayoritas berupa jalan paving. Namun sebagian jalan di Desa Mojodelik telah diaspal melalui proyek bantuan keuangan khusus desa (BKKD) atau Bantuan Khusus Desa (BKD) yang bersumber dari APBD Bojonegoro tahun 2021.
Pemerintah Desa Mojodelik sebelumnya telah mengusulkan BKD yang diterimanya diperuntukkan untuk pembangunan jalan rigid beton. Alasannya, agar nantinya bisa dilanjutkan oleh pemkab pada tahun 2023, sehingga jalan aspal BKD tidak sia-sai. Namun usulan tersebut ditolak oleh pemkab.(suko)