Kreasi Bonsai Mini Diharapkan Jadi Ikon Potensi Bojonegoro

KREATIF : Agus Tri menunjukkan bonsai mini jenis tanaman Sancang yang ditaruh dalam cangkir kopi.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Mempunyai hobby berburu bahan baku bonsai dan barang-barang klasik, Agus Tri seorang seniman yang tinggal di kawasan Jalan Srinayan Kota Bojonegoro, Jawa Timur, akhirnya memiliki ide untuk menggabungkan kedua hobbynya dalam visual yang unik. Yakni memadukan bonsai mini dengan cangkir kopi yang klasik.

“Tujuannya selain memvisualkan hobby, juga membuat harga jual bonsai jadi lebih ekonomis tanpa meninggalkan estetikanya,” ujarnya.

Adalah jenis tanaman Sancang yang dipilihnya sebagai bahan baku bonsai mini kreasinya. Karena menurutnya tanaman berjenis perdu ini selain banyak terdapat di alam sekitar, juga memiliki bentuk yang estetik.

“Disamping itu, Sancang termasuk jenis tanaman yang tidak manja. Baik saat awal proses hingga perawatannya ketika sudah terbentuk,” tambah Agus Tri.

Tekstur dan bentuk tanaman Sancang memang tampak seperti sebuah miniatur pohon tua. Menurutnya untuk mendapatkan bentuk yang layak, dirinya membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun.

“Tidak terlalu lama dibanding jenis tanaman lain, pun sangat tidak manja. Beberapa juga saya kombinasikan dengan bebatuan atau lebih dikenal dengan on the rock,” tuturnya.

Baca Juga :   Wisata Gerabah Bojonegoro Dilengkapi Fasilitas

Selain bebatuan, pada media tanahnya juga diberikan lumut liar yang dapat ditemukan di sekitar tempat tinggalnya. Paduan teknik yang diterapkan tersebut menambah aura bonsai kreasinya tampak benar-benar mirip dengan sebuah pohon tua di alam.

“Kalau cangkir jadulnya, saya gunakan cangkir kopi bekas. Karena sebenarnya, pot juga ikut membuat harga bonsai mini ini menjadi tak terjangkau untuk semua kalangan,” jelasnya.

Kreasi unik Agus Tri tersebut juga turut dipajang di arena Pasar Seni dalam kegiatan Festibale Ramadhan di Bale Parawangsa.

“Bojonegoro mempunyai potensi yang besar untuk menjadikan bonsai mini jenis Sancang ini sebagai suvenir khas. Ini terjangkau, tidak manja dan unik untuk dijadikan pemanis meja ruang tamu,” tambah Ramon Pareno, mewakili Bale Parawangsa.

Bahkan secara khusus, pihak Bale Parawangsa juga telah menyediakan pokok tanaman Sancng.

“Barangkali ada yang membutuhkan, kami persilahkan saja. Nanti kami jadwalkan workshop singkat untuk pemula, terutama pelajar dan generasi muda. Kami berharap inovasi kreatif dari potensi yang ada ini dapat berkembang menjadi alternatif ikon Bojonegoro yang populis di kemudian hari,” pungkasnya.(jk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *