Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Realisasi produksi lifting minyak dan gas bumi (migas) triwulan (tw) I tahun 2023 proyek gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang bersentra di Kabupaten Bojongegoro, Jawa Timur, masih belum mencapai target. Hal tersebut terjadi karena adanya kemunduran penerimaan gas.
Kepala Bidang (Kabid) Perimbangan dan PAD lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro, Achmad Suryadi mengatakan, produksi gas di JTB masih belum banyak karena baru gas on tahun lalu.
“Juga banyak mengalami beberapa kendala selama beroperasi,” katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Selasa (20/6/2023).
Dia mengatakan, target produksi gas JTB yang terletak di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, ini ditargetkan 78.582.860 MMSCFD. Namun, baru realisasi 6.921.470 Million Standard Cubic Feet per Day atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD) atau 9 persen.
“Tidak tercapainya lifting gas di tw I 2023 untuk wilayah Bojonegoro karena adanya kemunduran gas accept proyek lapangan JTB yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) sehingga terjadi perubahan fase project ke fase operasi,” ujarnya.
Sementara anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Lasuri mengatakan, kinerja PEPC harus lebih dimaksimalkan lagi untuk mencapai target yang ditetapkan. Sehingga, nantinya selain produksi gas meningkat juga berdampak baik bagi Bojonegoro.
“Memang proyek gas JTB ini baru gas on, namun tetap harus dimaksimalkan lagi agar produksinya mencapai target,” katanya.(jk)