Suarabanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Jakarta – Pembangunan pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap I ruas Semarang-Batang terus digenjot oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar selesai sesuai rencana. Proyek Cisem tersebut dimulai pada Mei 2022 lalu.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tutuka Ariadji mengungkapkan, saat ini progres pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem Tahap I (ruas Semarang-Batang) telah mencapai 96%.
“Selanjutnya pemerintah akan melanjutkan pembangunan pipa gas Cisem Tahap II (ruas Batang-Kandang Haur Timur) setelah pembangunan pipa Cisem Tahap I rampung,” ujarnya.
Pemanfaatan pipa Cisem tahap I ini telah dinanti oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 39,42 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari) dari 26 perusahan di KEK Kendal hingga tahun 2026.
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028, serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.
“Setelah pembangunan pipa Cisem tahap I ini selesai, kita manfaatkan dulu untuk industri di Batang dan Kendal yang membutuhkannya. Sementara untuk pasokan gas, berasal dari Jambaran Tiung Biru (JTB) dan lapangan gas yang dikelola Husky-CNOOC Madura Limited (HCML),” katanya.
“Belum lagi di utara Bali dan Lombok ada cadangan migas yang besar (WK Agung I dan II). Jadi harapannya kalau sudah berkembang, 10 tahun lagi bisa menggunakan gas dari lapangan tersebut,” imbuh Tutuka dalam siaran resminya yang dilansir dari laman Kementerian ESDM.(sam)