Atasi Pencemaran Lingkungan, Mahasiswa Unigoro Olah Limbah Tahu Jadi Pupuk Organik

PEMBUKAAN : Tim KKN-TK Unigoro Kelompok 13 akan mengatasi persoalan pencemaran lingkungan akibat limbah industri tahu di Desa Kuncen dengan mengolahnya menjadi pupuk cair dan biogas.

Suarabanyuurip.com – Edi Supraeko

Bojonegoro – Pencemaran lingkungan akibat limbah industri tahu di Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi perhatian khusus Mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro). Mereka mengelar kuliah kerja nyata tematik kolaborasi (KKKN – TK) di desa ini untuk mengatasi pencemaran lingkungan dengan cara mengolah limbah menjadi pupuk organik cair dan biogas.

Ketua Tim KKN-TK Unigoro Kelompok 13, Bayu Ali Syahbana menyampaikan, timnya akan melakukan pemetaan terlebih dahulu lokasi pabrik tahu yang ada di Desa Kuncen. Kemudian melakukan uji kandungan limbah cair tahu dan kualitas air sungai di sekitar.

“Hasil uji air ini nantinya menjadi dasar bagi tim merancang langkah-langkah penanggulangan yang efektif,” ujar Bayu.

Ia menjelaskan telah menyiapkan program inovatif untuk mengatasi pencemaran akibat limbah cair tahu dari sentra industri tahu di Desa Kuncen. Pertama, akan menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair (POC) dan biogas skala rumah tangga.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah secara efektif dan berkelanjutan,” tuturnya.

Selain memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, Tim KKN-TK Unigoro Kelompok 13 juga akan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan potensi di Desa Kuncen. Tim KKN-TK menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara pengawetan tahu secara alami dengan jeruk nipis dan praktek pembuatan susu kedelai.

“Kita juga akan memasang papan informasi di sentra industri tahu, yang berfungsi sebagai media promosi produk tahu kepada masyarakat umum. Dengan adanya informasi yang mudah diakses ini diharapkan jumlah kunjungan wisatawan dan permintaan terhadap produk tahu lokal dapat meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian desa,” bebernya.

Bayu berharap melalui KKN ini para mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang didadapat dan memberikan konstribusi kepada masyarakat.

“Selain itu mahasiswa juga dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermanfaat yang berdampak positif bagi mereka dan masyarakat setempat,” pungkasnya.

Sekertaris Desa Kuncen, Imam Hadi menyambut baik dari adanya program KKN-TK Unigoro ini. Ia menilai kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan di Desa Kuncen dan akan memberikan dampak positif yang signifikan dan berkelanjutan.

“Kedepannya program ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam upaya menjaga lingkungan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Melalui kolaborasi antara universitas, masyarakat, dan mahasiswa, diharapkan masalah pencemaran lingkungan dapat teratasi dan Desa Kuncen menjadi contoh sukses dalam upaya keberlanjutan lingkungan di masa depan,” pungkasnya.

Pembukaan KKN – TK kelompok 13 di Desa Kuncen berlangsung Senin, 17 Juli 2023 kemarin. Dihadiri oleh sekertaris desa, perangkat desa, dosen pembimbing lapangan, dan anggota tim KKN.(edi)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *