Rencana Merger 13 SDN di Bojonegoro, DPRD: Tak Efektif, Tambah Masalah Baru

Lasuri.
Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri.

Suarabanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Sebanyak 13 sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur bakal dimerger karena kekurangan murid. DPRD Bojonegoro menilai kebijakan merger tidak efektif karena bisa menimbulkan permasalahan baru.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Fathur Rohim mengatakan, tahun ini ada 13 SDN di Bojonegoro akan dimerger.

“Saat ini, mulai dijadwalkan untuk pemindahan aset,” katanya, Kamis (20/7/2023)

Fathur menjelaskan alasan 13 SDN yang akan digabung ini karena muridnya sangat sedikit. Standardnya, sekolah dasar per kelas terisi 28 siswa atau setiap sekolah ada 168 siswa.
Sementara untuk jumlah guru ASN ada 10 orang dengan kepala sekolah.

“Tapi beberapa sekolah yang dilakukan merger itu karena jumlah guru ASN dan kepala sekolah hanya 1 sampai 3 guru,” katanya.

Fathur menambahkan proses merger ini dilakukan untuk menjaga kualitas mutu pendidikan dasar di Bojonegoro.

Sementara itu, Anggota Fraksi PAN NRIS DPRD Bojonegoro, Lasuri menilai rencana merger 13 SDN oleh Disdik Bojonegoro dengan alasan kekurangan murid bukan solusi tepat.

“Harusnya Disdik manganggap hal itu sebagai tantangan, agar setiap sekolah bisa berlomba-lomba mendapatkan murid banyak,” katanya.

Menurut Lasuri, Disdik Bojonegoro harusnya juga memikirkan permasalahan yang akan timbul jika 13 SDN di Bojonegoro jadi dimerger. Misalnya apakah jarak sekolah yang dimerger dekat dengan rumah siswa, apalagi masyarakat Bojonegoro masih banyak ekonominya menengah ke bawah.

“Kalau rumah siswa dengan sekolah jauh, lalu solusinya bagaimana. Siapa yang antar jemput? Jadi, kalau Pemkab Bojonegoro hanya menutup atau memerger saja itu namanya sama dengan melepas masalah begitu saja,” kata Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro ini.

Lasuri menyarankan setiap proses merger harusnya dipertimbangkan secara matang agar tak menimbulkan masalah.

“Beri kontrak kerja kepada kepala sekolah dan guru-gurunya agar banyak murid yang mendaftar di sekolah negeri,” sarannya.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *