SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Potensi para atlet kickboxing dari Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tak bisa dianggap enteng (ringan). Terbukti, dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023, dua atlet cabang olahraga (cabor) bela diri gabungan tendangan dan tinju ini berhasil menyabet medali perunggu.
Dua atlet cabor kickboxing tersebut adalah M. Afifudin dan Syaid Akbar asal Kecamatan Sumberrejo. Keduanya bertanding mewakili Kabupaten Kudus, Jateng, pada kejuaraan kickboxing yang digelar di auditorium Universitas Sunan Muria Kudus tanggal 7-11 Agustus 2023.
M. Afifudin turun di kelas 51 Kg kategori low kick. Pemuda asal Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo ini harus di posisi ketiga setelah kalah melawan M. Diego Armando dari Kabupaten Kendal, Jateng di babak semi final.
Meski begitu, Afif, sapaan akrabnya, mengaku bangga sebab bisa bertanding di tingkat provinsi. Hal itu dia katakan merupakan pengalaman terbaik baginya saat ini.
“Kedepannya, saya akan bekerja semaksimal mungkin demi memberikan hasil yang terbaik. Terima kasih buat camp dan pelatih yang telah mendukung saya,” ucapnya.
Pada kategori yang sama, Syaid Akbar yang turun di kelas 71 kg juga terhenti di babak semi final usai dikalahkan oleh Syaiful Anas, lawannya dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Kendati, kekalahan itu tak menyurutkan semangat pemuda asal Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberrejo ini untuk meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.
“Kekalahan ini akan saya jadikan semangat untuk lebiih baik lagi, Mas,” ungkap Syaid.
Terpisah, pelatih Afif dan Syaid di Sasana Kandang Macan Bojonegoro, Tri Dipta Indra Kumala mengatakan, untuk kickboxing kategori low kick ini sebetulnya dia mentargetkan Afif bisa masuk babak final.
“Karena di kelas 51 Kg sebelumnya Afif ini juga meraih prestasi juara waktu di Gresik Kickboxing Championship dan di tarung bebas. Sedangkan untuk Akbar hanya saya targetkan di semi final saja karena persiapan dia terlalu mepet dan hanya menjadi atlit pengganti dikelasnya,” kata pria yang karib disapa Indra kepada SuaraBanyuurip.com, Minggu (13/08/2023).
Remaja yang pernah menyabet medali emas Kejuaraan Silat Bebas ini menambahkan evaluasi atas kekurangan anak didiknya. Diantaranya, kata dia, adalah jam terbang bertanding mereka berdua yang masih perlu ditingkatkan. Karena itu dibutuhkan selalu memperbanyak latih sparring ketika latihan di camp.
“Tapi menurut saya gaya fight mereka di pertandingan ini juga sudah progres dan lumayan meningkat walaupun belum maksimal sesuai target,” beber mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro.(fin)