SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dampak El Nino di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terus meluas. Sedikitnya 24 desa di 13 kecamatan dilanda krisis air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyalurkan 1,2 juta liter air bersih.
Krisis air bersih tidak hanya dirasakan warga desa. Namun, sejumlah sekolahan, khususnya yang berada di pinggiran hutan kesulitan mendapat air bersih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto mengatakan, BPBD telah menyalurkan sebanyak 306 tangki air bersih.
“Penyaluran itu untuk ke desa-desa yang mengalami kekeringan,” katanya, Senin (21/8/2023).
Dia mengatakan, dari jumlah tangki tersebut artinya selama musim kemarau ini BPBD telah menyalurkan sebanyak 1,2 juta liter air bersih.
“Jadi sejumlah itu yang telah disalurkan,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah memprediksi puncak dampak El Nino terjadi pada Agustus – September mendatang. Intensitasnya lemah hingga moderat dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap ketersediaan air atau kekeringan.
“Ini tentunya akan berdampak kepada produktivitas di sektor pertanian hingga ketahanan pangan nasional. Karena itu perlu
memperkuat langkah antisipasi,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya.(jk)
Berikut Data 24 Desa di 13 Kecamatan yang Dilanda Krisis Air Bersih :
1. Kecamatan Margomulyo
– Desa meduri
2. Kecamatan Ngraho
– Desa sugihwaras
3. Kecamatan Tambakrejo
– Desa Malingmati, Jatimulyo
4. Kecamatan Ngasem
– Desa Dukohkidul, Butoh, Sambong, Kolong
5. Kecamatan Bubulan
– Desa Clebung
6. Kecamatan Sukosewu
– Desa Sumberjokidul
7. Kecamatan Sugihwaras
– Desa Siwalan, Bareng, Panunggalan, Alasgung
8. Kecamatan Sumberrejo
– Desa Karangdinoyo, Kayulemah, Sumberharjo, Tlohohaji, Tulungrejo
9. Kecamatan Kepohbaru
– SMAN Kepohbaru
10. Kecamatan Sekar
– SMKN Sekar
11. Kecamatan Ngambon
– Desa Nglampin
12. Kecamatan kedungadem
– Desa Jamberejo
13. Kecamatan Malo
– Desa Petak
