SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Bojonegoro – Ademos Indonesia, Yayasan Mannah dan empat perguruan tinggi di Kabupaten Bojonegoro serta Yayasan Universiti Malaysia Pahang menandatangani memorandum of understanding (MoU) Explorasi Asean Malaysia Dolokgede, di Pendapa Yayasan Mannah Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (12/11/2023).
Keempat perguruan tinggi itu adalah Universitas Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI). Hadir dalam kegiatan kolaborasi program ini adalah perangkat desa, mahasiswa, tokoh masyarakat setempat, dan Forkopimca Tambakrejo.
Dalam sambutannya Director Ademos Indonesia, Mohammad Kundori menyampaikan, bahwa Dolokgede merupakan desa yang jauh dari Jakarta. Ia percaya bahwa desa adalah kunci kemajuan bangsa, karena kalau desanya maju pasti Negaranya maju. Hal ini yang melatarbelakangi Yayasan Mannah dan Ademos membentuk kolaborasi program Indonesia dengan Malaysia.
Dengan semangat pentahelix kolaborasi para stakeholder dari akademisi dan praktisi bisnis, komunitas masyarakat, pemerintah, dan media, kawasan pedesaan berkembang dan maju. Hal ini tentunya sebagai wujud juga bahwa komunikasi Indonesia dengan Malaysia terjalin baik.
“Kegiatan ini terwujud juga buah dari empat kampus tersebut dan didukung oleh Yayasan Mannah,” kata Kundori.
Ditambahkan, bahwa kegiatan ini dimulai sejak hari Sabtu hingga Rabu (11-15/11/2023). Dengan berbagai kegiatan festival komunitas, Festival budaya antara Malaysia dan Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih dari para pihak yang telah mendukung dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua,” tandasnya.
Sementara Camat Tambakrejo, Zenny Bachtiar, melalui Kasi PMD Parman, mendukung dan mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kegiatannya kan baik, tentu kami mendukung,” sambungnya.(sam)