SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Sebanyak 3.258 atlet dari 38 kontingen kabupaten/kota se Jatim berlaga di beberapa cabang olahraga dan kesenian. Mereka bertanding di perhelatan Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) jenjang Madrasah Aliyah tingkat Jawa Timur.
Porseni Jatim 2023 ini dibuka oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Senin malam (20/11/2023) kemarin, di Stadion Letjen H. Soedirman Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan ini mengambil tema “Optimalisasi Potensi Olahraga dan Seni Guna Meningkatkan Semangat Berkompetisi Dalam Mewujudkan Madrasah Mandiri Berprestasi”.
Porseni yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur ini akan berlangsung selama empat hari mulai tanggal 20-23 November 2023 di Kabupaten Bojonegoro.
Cabang olahraga yang dipertandingkan diantaranya Atletik, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Catur, Pencak Silat Seni, Bola Voli, Dan Futsal. Sedangkan cabang seni mempertandingkan MTQ, Fahmil Qur’an, Tahfidz Qur’an, Kaligrafi, Desain Grafis, Pidato Bahasa Inggris, Pidato Bahasa Arab, Cipta Baca Puisi, dan Singer.
Gubernur Khofifah mengatakan, bahwa Porseni MA Jatim 2023 ini menjadi salah satu wadah untuk membangun kemampuan motorik dan sensorik para peserta didik. Ia berpesan agar para atlet bisa bertanding dengan menjunjung semangat solidaritas, sportifitas, dan dalam balutan rasa persaudaraan antar daerah.
“Untuk anak-anakku sekalian, saya berpesan untuk menjunjung tinggi solidaritas, sportifitas, dan persaudaraan antar daerah,” katanya.
Gubernur yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga mendorong agar para peserta didik secara berimbang meningkatkan kemampuan motorik, sensorik, dan scintific. Ia mencontohkan salah seorang tokoh ilmuan islam yang karyanya bermanfaat bagi peradaban manusia hingga sekarang yakni Al Khwarizmi.
“Al Khwarizmi salah seorang ilmuan muslim di bidang astronomi, pakar matematika yang menemukan angka 0, sekaligus hafidz. Bayangkan kalau tidak ada angka 0 bagaimana kita menghitung 1000, 1 juta, 1 miliar, dan seterusnya,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan, format pertemuan antara kemampuan motorik, sensorik, dan scientific inilah yang akan memberikan penguatan rasa. Tahun 2010, dunia mendorong untuk menyiapkan generasi yang memiliki kemampuan STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematik). Untuk itu, ketiga kemampuan ini penting untuk didorong secara berimbang.
Apalagi para siswa inilah yang nantinya akan menjadi penerus tongkat kepemimpinan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Jadi anak-anak ini merupakan Very Important Person yang harus dijaga baik kemampuannya maupun moralitasnya.
“2045 mungkin sudah ada yang jadi Kolonel TNI ada yang jadi Kombes Polisi, Bupati, Gubernur, Menteri, atau pejabat publik lainnya,” katanya.(jk)