Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Guna memberikan tindak lanjut atas terjadinya kelumpuhan mendadak yang dialami sejumlah warga di Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat melakukan pengasapan, Senin (18/12/2023).
Petugas Puskesmas Sukosewu diterjunkan ke lapangan melaksanakan pengasapan atau fogging pada area yang dikabarkan didapati terjadi sebaran virus chikungunya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah wilayah terjangkit semakin luas.
Sebab sebelumnya terdapat enam warga Desa Sukosewu dilaporkan lumpuh mendadak akibat terinfeksi virus chikungunya. Para warga ini tersebar di RT 15, 16, 17, dan RT 18. Dua diantara para warga terkena virus telah pulih. Sodiq salah satunya.
Akibat terkena virus yang cara menjangkitinya melalui nyamuk seperti halnya demam berdarah, selama empat hari Sodiq mengaku tidak bisa berjalan dan berkegiatan sebagaimana lazimnya.
“Tidak bisa jalan sama sekali, nyeri sekali rasanya,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sukosewu, Suwarno, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut membantu menanggulangi sebaran virus chikungunya penyebab kelumpuhan para warga di desa yang dia pimpin.
“Terima kasih Pemkab Bojonegoro dan Puskesmas Sukosewu,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dilaporkan lumpuh akibat terinfeksi virus chikungunya.
Kepala Puskesmas Sukosewu dr. Afrida menyatakan, pihaknya langsung menindaklanjutinya laporan Pemerintah Desa (Pemdes) Sukosewu dengan melakukan pemeriksaan epidemiologi pada Selasa 12 Desember 2023 guna mengidentifikasi sebaran virus.
Tindakan itu kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat abate diikuti dengan pemberantasan sarang nyamuk pada esok harinya, Rabu 13 Desember 2023.
“Radiusnya (sebaran virus) kurang lebih 300 meter,” beber dr. Afrida.(fin)