SuaraBanyuurip.com – Edi Supraeko
Bojonegoro – Prestasi membanggakan diraih Nadia Tri Nurcahyani, mahasiswi semester satu Prodi Teknik Sipil Universitas Bojonegoro (Unigoro). Nadia berhasil menjadi juara pertama Kompetisi Nasional Seni dan Budaya yang diselenggarakan oleh Universitas Pancasila Jakarta pada 19 Desember 2023.
Dara asal Kelurahan Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, ini berhasil mengalahkan peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia. Kompetisi Nasional Seni dan Budaya 2023 berlangsung secara daring. Setiap peserta wajib mengumpulkan video untuk dinilai oleh dewan juri.
Nadia menceritakan, setelah mengetahui informasi tentang lomba tersebut hanya ingin berkompetisi di kategori vokal solo. Ternyata, teman-temannya di Divisi Musik UKM Kesenian Unigoro juga mengajaknya ikut bertanding di kategori band.
“Setelah daftar, persiapannya hanya seminggu. Termasuk rekaman suara dan bikin videonya. Ada beberapa poin yang dinilai oleh dewan juri. Vokalitasnya, konsep videonya, penjiwaan, dan visualisasinya,” tutur Mahasiswi berusia 19 tahun ini, Jumat (22/12/23).
Dalam kompetisi ini, Nadia melanjutkan, panitia mewajibkan seluruh peserta untuk membawakan lagu bertema Nusantara. Ia kemudian memilih lagu berjudul Lukisan Indonesia yang dipopulerkan oleh Naura Ayu.
“Untuk syuting video klip kita lakukan di taman belakang Unigoro,” ucapnya.
Nadia mengaku saat proses rekaman suara harus dilakukan dua kali karena ada range nada yang susah.
“Ada nada yang susah, terutama nada yang teriak tapi nggak boleh falset. Apalagi saya belajar vokalnya secara otodidak,” ungkap Alumni SMAN 1 Bojonegoro ini.
Beberapa persiapan khusus dilakukan Nadia sebelum bertanding Seperti tidak mengongsumsi minuman dingin dan gorengan, minum kencur agar suara lebih nyaring, serta berkumur dengan air garam untuk mencegah radang tenggorokan.
“Saya latihan nyanyi setiap hari. Sambil dengerin musik, sambil menirukan,” ujarnya.
Nadia memiliki karakter vokal genre pop dan jazz. Namun ia ingin men-challenge dirinya sendiri dengan membawakan lagu-lagu keroncong.
“Soalnya cengkok dan lekukan nada-nada keroncong itu khas banget. Jadi memang agak susah,” pungkas pengagum Isyana Sarasvati dan Raisa ini.(ed)