Bojonegoro – Teguh Haryono atau akrab disapa Mas Teguh asli kelahiran Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Mas Teguh lahir dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya seorang petani.
Masa kecil Mas Teguh dihabiskan di kampung tepian hutan dan bersekolah hingga SLTA di Kabupaten Bojonegoro. Setelah tamat, Mas Teguh melanjutkan kuliah di perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Lahir dari keluarga petani sederhana, membuat Mas Teguh harus berjuang keras semasa menempuh perkuliahan di Kota Kembang. Perjuang tersebut menempanya menjadi sosok yang tangguh, mandiri dan berdedikasi.
Terbukti, selepas lulus kuliah, Mas Teguh bergabung dengan perusahaan nasional terkemuka di Indonesia, PT Tripatra Engineers and Constructors. Jabatan yang diemban Mas Teguh cukup mentereng yakni Direktur Eksekutif.
Mas Teguh dipercaya mengurusi proyek rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, procurement and constructions/EPC) -1 Banyu Urip, Blok Cepu. Beragam dinamika mengiringi jalannya proyek strategis nasional tersebut.
Banyak pengusaha dan masyarakat lokal Bojonegoro yang ingin dilibatkan di proyek EPC- 1 Banyu Urip, meski mereka tidak memiliki pengalaman di proyek migas. Namun, Mas Teguh berkeyakinan para kontraktor dan pekerja lokal mampu dilibatkan di proyek mercusuar tersebut. Mereka hanya butuh diberi kesempatan dan kepercayaan.
Mas Teguh berjuang meyakinkan para petinggi PT Tripatra. Caranya dengan memecah pekerjaan EPC – 1 Banyu Urip menjadi beberapa paket pekerjaan agar kontraktor lokal bisa terlibat.
Terbukti ratusan kontraktor dan ribuan pekerja lokal Bojonegoro terlibat dalam mega proyek tersebut. Dan, EPC-1 Banyu Urip, Blok Cepu, berhasil dirampungkan.
“Karena saya asli Bojonegoro jadi tahu persis karakter masyarakat di sini. Mereka hanya butuh diberi kesempatan dan kepercayaan, agar berdaya,” kenang Mas Teguh dalam satu kesempatan.
Menduduki jabatan mentereng di PT Tripatra Engineers dan Constructors, tidak membuat Mas Teguh berpuas diri. Selepas lulus S2 Universitas Pertahanan, Mas Teguh dipercaya menjadi Staf Ahli Bidang Kerja Sama Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.
Karir cemerlang yang digapai Mas Teguh tidak membuatnya lupa kepada kampung halaman. Mas Teguh Muleh (pulang) ke desa untuk ikut membangun Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.
Muleh adalah sebuah ungkapan untuk kembali ke desa dan ingin berkontribusi terhadap Kabupaten kelahiran melalui jalan pemilihan umum. Mas Teguh maju sebagai calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai PDI Perjuangan, dari Dapil IX (Bojonegoro – Tuban).
Mas Teguh mengaku terpanggil untuk membantu dan ikut membangun kabupaten tercinta agar memiliki wakil rakyat di DPR RI yang bisa mewakili kepentingan dua kabupaten baik Bojonegoro dan Tuban.
“Saya Muleh ke kampung kelahiran terus terang karena di minta oleh partai untuk membantu Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, untuk berkontribusi memajukan ke dua kabupaten ini,” ujar Teguh Haryono Pakar Ketahanan Budaya alumni Universitas Pertahanan RI.
“Hidup saya ingin bermanfaat untuk orang lain, khususnya masyarakat Bojonegoro dan Tuban,” tambah Putra Bojonegoro ini yang pernah menjabat Sekjen Persatuan Insinyur Indonesia (2018-2021).
Mas Teguh berharap dengan APBD yang cukup besar, ke depan kedua kabupaten ini semakin maju dan masyarakatnya semakin sejahtera.
“Semoga Bojonegoro dan Tuban akan menjadi Kabupaten yang semakin maju,” pungkas Teguh Haryono.(adv/red)
1 Komentar