SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Polda Jawa Timur merazia penukaran uang baru di sejumlah jalan protokol wilayah hukum setempat. Ini dilakukan demi mengantisipasi peredaran uang palsu (upal) jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 Masehi.
Personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bojonegoro menyisir satu per satu lapak jasa penukaran uang di Jalan Panglima Sudirman, Jalan AKBP M. Suroko, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Veteran Kota Bojonegoro, pada Senin (8/4/2024).
Pemeriksaan uang dilakukan secara acak atau random sampling menggunakan alat deteksi ultraviolet atau money detector untuk memastikan apakah uang yang ditawarkan itu asli atau palsu.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah mengatakan, razia ini dilakukan untuk mengantisipasi peredaran uang palsu di Kota Bojonegoro jelang lebaran, dengan melakukan pengecekan uang baru yang akan ditukarkan kepada warga.
“Unntuk mengantisipasi peredaran uang palsu,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Suarabanyuurip.com, Selasa (09/04/2024).
Dalam razia kali ini, personel Satreskrim tidak menemukan uang palsu di jasa-jasa penukaran yang diperiksa.
“Sementara ini dari hasil pemeriksaan kami semuanya asli,” tandas pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2012 ini.
Untuk diketahui, sebelumnya Satreskrim Polres Bojonegoro berhasil meringkus dua wanita pengedar uang palsu di Kabupaten Bojonegoro. Polisi berhasil menyita sebanyak 150 lembar uang pecahan Rp100 ribu atau senilai Rp15 juta dari kedua tangan wanita tersebut.
Kedua wanita yang diketahui berinisial S (32) asal Kecamatan Sukosewu dan RJ (32) asal Kecamatan/Kota Bojonegoro itu, tertangkap saat belanja di Pasar Kota Bojonegoro menggunakan uang palsu.(fin)
