Jejak Kebijakan Santri Jadi Bupati di Kabupaten Blora

Buku santri jadi bupati.
Ahmad Adiri penulis buku Mas Arief dari Santri Jadi Bupati menunjukkan karyanya kepada Bupati Blora Arief Rohman.(ist)

SuaraBanyuurip.com – Bupati Blora Arief Rohman baru saja merilis buku yang berjudul Mas Arief dari Santri Jadi Bupati (Menjemput Perubahan Blora). Sebuah buku ini berisi perjalanan hidupnya, dari seorang santri anak kiai hingga didapuk mengemban amanah menjadi seorang bupati.

Ditulis jurnalis Ahmad Adirin, buku tersebut mencoba mengurai dan menceritakan kembali proses panjang seorang Mas Arief, yang ingin membuktikan bahwa seorang santri bisa berperan apa saja di tengah masyarakat.

Tak hanya itu, di buku ini juga diurai beragam kebijakan-kebijakan dan langkah strategis yang diambil Arief Rohman sebagai seorang bupati.

“Gus Arief (Mas Arief, red) lebih dari sekadar politisi, dia seorang santri yang ingin mengabdikan hidupnya untuk kebaikan tempat kelahirannya di Blora,” kata Adirin.

Adirin mengatakan, profesinya sebagai seorang jurnalis di Blora memudahkan dirinya menulis soal Mas Arief, mengingat saban hari dirinya memantau segala persoalan yang ada di Blora. Tentunya berkaitan kebijakan Mas Arief sebagai kepala daerah.

Adirin mengurai, di mata Arief Rohman, Blora pada dasarnya punya peran penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka dari itu, perubahan pola pikir dan budaya kerja perlu dilakukan.

Semangat gotong royong, pembaruan dan inovasi juga harus ditanamkan dalam setiap individu, sehingga Indonesia dapat bertransformasi menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi.

Untuk mencapai itu tentu bukan tanpa tantangan. Namun dengan komitmen dan kerja keras bersama, Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas tersebut.

Melalui pembangunan ekonomi yang kuat, infrastruktur yang modern, sumber daya manusia yang unggul, dan berkelanjutan lingkungan, Indonesia dapat menjadi kekuatan ekonomi yang berperan penting dalam kancah global.

Blora sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah memiliki sumber daya yang melimpah. Antara lain di sektor pertanian, peternakan, dan tambang. Potensi ini menjadi modal yang bisa mendorong pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Arief Rohman sendiri berharap, kehadiran buku ini bisa menginspirasi pembaca untuk mengetahui pesan pentingnya, bahwa santri bisa berperan di mana saja.

“Dari santri bisa bermanfaat untuk masyarakat, yang penting itu. Siapa pun dalam profesi apa pun santri harus jadi solusi, santri tidak boleh jadi problem, santri harus memberikan sesuatu yang dirasakan faedahnya, manfaatnya, untuk masyarakat,” kata Arief Rohman.

Arief Rohman memohon doa dari masyarakat Blora, semoga dalam mengemban amanah selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga Blora dapat tampil menjadi kabupaten yang unggul, yang rahmatun toyyibatun warobbun ghofur, yakni sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.

Buku Mas Arief dari Santri Jadi Bupati sendiri merupakan buku seri keempat yang ditulis Ahmad Adirin. Sebelumnya juranalis enerjik ini uga menulis buku yang sempat best seller berjudul Mengawal Program Bantuan Pangan di Blora, sebuah buku yang mengulas soal bantuan sosial di kota kelahirannya.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *