SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Penjaringan bakal calon bupati (bacabup) yang dibuka oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Bojonegoro, Jawa Timur, nampaknya sangat diminati sebagai kendaraan politik para tokoh.
Kesan tersebut dapat dilihat dari para peminat kontestasi yang telah mengambil formulir penjaringan di kantor DPC Demokrat di Jalan Veteran Bojonegoro. Mulai dari mantan bupati, kepada desa, mantan caleg, hingga sekretaris daerah (sekda).
“Saat ini sudah ada empat orang yang telah mendaftar dalam penjaringan sebagai bacabup di kami,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Bojonegoro, Sukur Priyanto kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu, (04/05/2024).
Politikus kawakan ini mengungkap empat peminat, yakni mantan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Kades Campurejo Edi Sampurno, Wahyu Setiawan, dan Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah.
Rinciannya, dari empat orang yang mendaftar dengan cara mengambil formulir di Kantor DPC Demokrat Bojonegoro secara langsung adalah Edi Sampurno dan Wahyu Setiawan.
Sedangkan Anna Mu’awanah dan Nurul Azizah mendaftar di kantor melalui utusan masing-masing. Anna Muawanah dan Edi Sampurno disebut telah mengambil formulir pada Jumat (03/05) kemarin, sementara Wahyu Setiawan dan Nurul Azizah mengambil formulir pada hari ini, Sabtu (04/05).
Dibukanya penjaringan bacabup di DPC Partai Demokrat Bojonegoro ini terkesan mendadak, sebab tak ada kabar sebelumnya bakal ada agenda demikian.
Adapun, penjaringan bacabup untuk Pilkada Bojonegoro 2024 di parpol besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini dibuka sejak Jumat (3/5/2024) kemarin dan ditutup pada Senin (6/5/2024).
“Jadi semua orang boleh untuk mengambil formulir atau mendaftarkan diri sebagai bakal calon di partai, kesempatan ini berlaku kepada siapa saja, baik kepala desa aktif maupun ASN Aktif, dan itu sah sah saja,” ujar Sukur.
“Ini kan baru proses penjaringan, belum seleksi administrasi dan tahapan lainnya. Yang tidak boleh itu mendaftarkan diri ke KPU, karena untuk ke KPU ada syarat harus mengundurkan diri dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Lagipula, penjaringan bacabup di tingkat partai sifatnya masih belum pasti bisa maju sebagai bakal calon. Beberapa alasan dia kemukakan mengenai hal ini. Antara lain ihwal jumlah kursi Partai Demokrat belum mencukupi untuk mengusung calon.
“Sebab Demokrat kan baru punya 5 kursi maka perlu 5 kursi tambahan, kemudian tentang rekomendasi, ini yang daftar kan banyak, jadi belum diketahui juga siapa yang akan mendapat rekomendasi dari DPP,” tandasnya.(fin)