SuaraBanyuurip.com – Ditinjau dari segi geografis dan klimatologis, Kabupaten Pacitan tergolong wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi. Mulai bencana geologi, bencana hidrometeorologi, bencana biologi hingga kegagalan teknologi merupakan bencana-bencana yang sering terjadi di Pacitan.
Kondisi ini yang melandasi Ademos selaku mitra Program SIAP SIAGA – Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia dalam Pengelolaan Risiko Bencana, untuk melakukan upaya yang dapat memperkuat kapasitas manajemen risiko bencana berbasis komunitas secara inklusif di Kabupaten Pacitan.
Agar upaya tersebut dapat dicapai, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar aktor dan lintas sektor sehingga Ademos menyelenggarakan Rapat Koordinasi Para Pihak dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dan para pihak terkait, Selasa (07/05/2024).
Dengan melibatkan BAPPEDA LITBANG Pacitan, BPBD Pacitan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, SIAP SIAGA Jawa Timur, BBWS Bengawan Solo, perwakilan Pemerintah Kecamatan Pacitan, Kepala Desa Sukoharjo, Kepala Desa Kayen dan perwakilan akademisi setempat.
Ketua Ademos, A Shodiqurrosyad menyatakan, pada tahun 2024 ini Ademos akan melaksanakan Program Memperkuat Desa dalam membangun Ketangguhan Bencana yang Inklusif di Kabupaten Pacitan, di 2 desa yang akan menjadi pemodelan Destana Inklusif.
“Program yang diinisiasi dan didanai oleh DFAT Australia ini akan menjadi bagian dari upaya penguatan kapasitas manajemen risiko bencana di Kabupaten Pacitan, khususnya pada tingkat komunitas,” ujarnya dalam surat elektronik yang diterima Suarabanyuurip.com.
“Langkah kongkret yang dilakukan adalah dengan mengembangkan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang Inklusif di Desa Kayen dan Desa Sukoharjo, yang mana yang dimaksud Destana Inklusif di sini adalah Destana yang memadukan komponen Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim, Pengarusutamakan GEDSI dan Penguatan Ekonomi Rumah Tangga, serta Penguatan Regulasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Penanggulangan Bencana,” jelas pemuda kelahiran Bojonegoro tersebut.
Koordinator SIAP SIAGA Jawa Timur, Ancilla Bere menyampaikan, bahwa ini menjadi salah satu program prioritas SIAP SIAGA di Jawa Timur untuk perkuat kesiapsiagaan bencana melalui permodelan Destana Inklusif yang nantinya diharapkan dapat di replikasi oleh desa yang lain scara mandiri melalui pengganggaran desa.
Pemerintah Kabupaten Pacitan sendiri menyambut dengan baik inisiasi dan dukungan SIAP SIAGA dan Ademos kepada Kabupaten Pacitan. Kalaksa BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko menyampaikan dukungan SIAP SIAGA ini akan sangat membantu kerja-kerja pengelolaan risiko bencana di Kabupaten Pacitan.
“Pacitan memiliki ancaman bencana yang cukup banyak sehingga sangat membutuhkan kolaborasi seperti ini. Kami juga siap mendukung pelaksanaan program oleh Ademos untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat terhadap bencana di Pacitan,” tegasnya.
Apresiasi juga diberikan Kasi PPM BAPPEDA LITBANG Pacitan, Parminto Amin, terkait inisiatif Ademos dan SIAP SIAGA tersebut. Ia berharap hal ini akan menjadi rujukan bagi desa dalam merencanakan anggaran desa untuk Penanggulangan Bencana.
“Jadi selain meningkatkan kapasitas ketangguhan desa dalam pengelolaan risiko bencana, Desa Kayen dan Sukoharjo juga akan menjadi percontohan sebagai desa yang akan memiliki percontohan DESTANA inklusif,” katanya.
“Hal ini akan sangat membantu Pemkab Pacitan karena ketangguhan bencana juga menjadi bagian dari Program Kabupaten Sehat yang digagas Bupati (Pacitan),” tutupnya.(red)